kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: S&P 500 cetak rekor tertinggi, investor abaikan data kenaikan inflasi


Kamis, 10 Juni 2021 / 21:25 WIB
Wall Street: S&P 500 cetak rekor tertinggi, investor abaikan data kenaikan inflasi
ILUSTRASI. Wall Street. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kompak menghijau pada awal perdagangan Kamis (10/6), dengan S&P 500 mencapai rekor tertinggi karena investor meragukan lonjakan inflasi Mei akan memacu pengetatan kebijakan awal oleh Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Kamis (10/6), pada pukul 09:48 ET, indeks Dow Jones Industrial Average naik 230,84 poin, atau 0,67% ke level 34.677,98, S&P 500 naik 27,27 poin, atau 0,65% ke level 4.246,82 dan Nasdaq Composite naik 109,64 poin, atau 0,79% ke level 14.021,39.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan inflasi meningkat 0,6% pada Mei setelah melonjak 0,8% pada April. Dalam 12 bulan hingga Mei, CPI meningkat 5,0% dalam peningkatan tahunan terbesar sejak Agustus 2008.

Lompatan sebagian mencerminkan penurunan pembacaan lemah musim semi lalu dari perhitungan. Apa yang disebut efek dasar ini diperkirakan akan turun pada bulan Juni.

Baca Juga: Wall Street loyo jelang data inflasi AS

"Angkanya sedikit lebih dari yang diharapkan, tetapi tidak jauh di luar kisaran ... Saya tidak berpikir ini akan mengubah pandangan Fed untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah," kata Mark Grant, kepala strategi global, B. Riley Financial seperti dikutip Reuters.

Fokus sekarang adalah pada pertemuan kebijakan moneter Fed minggu depan untuk petunjuk lebih lanjut tentang sikap bank sentral dalam mengurangi stimulus besar-besaran.

Pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua faktor kunci bagi Fed untuk mempertimbangkan pengetatan, dan sementara inflasi telah meningkat, data penggajian baru-baru ini mengecewakan.

Sebuah laporan terpisah pada hari Kamis dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran turun kurang dari yang diharapkan minggu lalu.

"Ketika ekonomi terus membaik, banyak tekanan bottle neck akan mulai memudar. Saya tidak berpikir ada alasan bagi The Fed untuk panik," kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St. Petersburg, Florida.

Fokus investor juga tertuju pada anggaran belanja infrastruktur utama, yang pembahasannya menemui jalan buntu di Senat.

Selanjutnya: Wall Street menguat tipis, fokus pasar masih ada di data inflasi esok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×