kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street rontok imbas mata uang China yuan ke level terendah satu dekade


Senin, 05 Agustus 2019 / 22:23 WIB
Wall Street rontok imbas mata uang China yuan ke level terendah satu dekade


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks acuan Wall Street turun tajam mengawali perdagangan Senin (5/8), terseret saham-saham teknologi. Jatuhnya nilai tukar yuan China telah memicu kekhawatiran baru yang dapat semakin memperburuk dampak dari perang dagang yang tengah berlangsung dengan Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, pukul 9:50 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 505,65 poin atau 1,91% pada 25.979,36, S&P 500 turun 59,19 poin atau 2,02% pada 2.872,86. Sementara, Nasdaq Composite turun 213,46 poin atau 2,67% menjadi 7.790,61.

Baca Juga: Mata uang China anjlok ke level terendah dalam satu dekade, siap perang mata uang?

Seluruh dari 11 sektor indeks S&P berada di zona merah. Sektor teknologi S&P, paling kena imbasnya jatuh 3,2%

Asal tahu, China membiarkan mata uangnya, yuan menembus level psikologis 7 per dolar AS untuk pertama kalinya lebih dari satu dekade. Langkah ini sebagai respon Beijing terhadap ancaman Presiden Donald Trump perihal pengenaan tarif baru.

Trump mengejutkan pasar keuangan pekan lalu dengan mengancam akan mengenakan tarif 10% pada barang impor China dengan nilai US$ 300 miliar. Pernyataan ini sekaligus mengakhiri gencatan senjata perang dagang AS-China.

Baca Juga: Mata uang yuan merosot, begini dampaknya ke pasar domestik

"Perdagangan terus ke arah tren yang salah. Sebagai pembalasan atas tarif baru, China membiarkan yuan bergerak ke level terendah 10-tahun versus dolar AS," kata Ryan Detrick, analis pasar LPL Financial di Charlotte, North Carolina dilansir dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×