Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat, terangkat oleh saham Nvidia dan saham terkait AI lainnya. Sementara itu, saham produsen baja juga melonjak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan mengenakan tarif tambahan pada impor baja dan aluminium.
Senin (10/2), indeks S&P 500 ditutup menguat 0,67% ke 6.066,44, indeks Nasdaq Composite naik 0,98% menjadi 19.714,27 dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,38% menjadi 44.470,41.
Sokongan Utama di bursa saham AS dating setelah eskalasi hambatan perdagangan terbaru yang diajukan Trump terjadi Ketika ia mengatakan akan memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium AS, di atas bea masuk yang sudah ada pada logam tersebut.
Produsen logam AS yang akan diuntungkan oleh tarif baja dan aluminium menguat. Saham Nucor, U.S. Steel, dan Steel Dynamics masing-masing naik lebih dari 4%. Saham Cleveland-Cliffs bahkan melonjak 18%, saham Century Aluminum melonjak 10%, dan saham Alcoa naik sekitar 2%.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Produsen Baja Naik Terangkat Kenaikan Tarif Trump
Di sisi lain, saham produsen chip AI Nvidia dan Broadcom, masing-masing naik 2,9% dan 4,5%. Sedangkan saham Amazon naik 1,7%.
"Investor pada dasarnya berkata, 'Hei, mari kita kembali ke area yang berhasil.' Dan menurut saya, salah satu alasan investor optimis adalah karena pendapatan," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.
Sementara itu, saham Tesla ditutup melemah 3% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa konsorsium investor yang dipimpin oleh CEO Tesla Elon Musk menawarkan US$ 97,4 miliar untuk membeli lembaga nirlaba yang mengendalikan perusahaan rintisan kecerdasan buatan OpenAI.
Dengan musim pelaporan kuartal keempat yang telah berjalan lebih dari setengah jalan, perusahaan-perusahaan S&P 500 diharapkan telah membukukan pertumbuhan laba tahun-ke-tahun sebesar 14,8%, naik dari ekspektasi kurang dari 10% pada awal tahun 2025, menurut LSEG I/B/E/S.
Saham-saham teknologi kelas berat turun tajam pada hari Jumat setelah Trump mengumumkan tarif timbal balik pada semua negara, yang menyamai tarif yang dikenakan oleh mereka.
Volume di bursa saham AS relatif tinggi, dengan 16,1 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 14,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Di sisi lain, penguatan saham U.S. Steel juga terdongkrak setelah kepala sekretaris kabinet Jepang mengatakan Nippon Steel mempertimbangkan untuk mengusulkan perubahan besar dalam rencananya untuk membeli perusahaan tersebut.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed pada Senin (10/2), Simak Rekomendasi Saham Berikut
Pada sesi ini, saham McDonald's melonjak 4,8% setelah jaringan hamburger itu membukukan kenaikan mengejutkan dalam penjualan global yang sebanding pada kuartal keempat.
Saham Rockwell Automation pun melonjak 12,6% setelah pembuat produk otomasi itu membukukan laba yang lebih tinggi dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal.
Coca-Cola dan DoorDash akan melaporkan hasil kuartalan pada hari Selasa, dengan CVS Health dan pembuat peralatan jaringan komputer Cisco melaporkan pada hari Rabu.
Investor juga menanti laporan kebijakan moneter dwitahunan Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Komite Anggaran Senat pada hari Selasa dan kepada Komite Layanan Keuangan DPR pada hari Rabu.
Ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga Fed akan tetap berlangsung pada bulan Maret menguat setelah laporan ketenagakerjaan AS yang beragam pada hari Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News