kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street rebound, S&P 500 dan Dow Jones menguat di tengah kekhawatiran inflasi


Kamis, 30 September 2021 / 05:48 WIB
Wall Street rebound, S&P 500 dan Dow Jones menguat di tengah kekhawatiran inflasi
ILUSTRASI. Wall Street kembali perkasa dengan dua indeks utama menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali perkasa pada akhir perdagangan dengan dua indeks utama ditutup naik. Namun, debat terkait plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung membatasi kenaikan.

Rabu (29/9), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 90,73 poin atau 0,26% menjadi 34.390,72, indeks S&P 500 menguat 6,83 poin atau 0,16% ke 4.359,46, Namun, indeks Nasdaq Composite masih melemah 34,24 poin atau 0,24% jadi 14.512,44.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor material mengalami penurunan persentase terbesar. Sedangkan, sektor utilitas memimpin dengan kenaikan 1,3%.

Sementara itu, saham Boeing Co memberikan dorongan terbesar ke indeks Dow Jones setelah tes 737 MAX dinyatakan sukses oleh regulator penerbangan China. Alhasil, saham pembuat pesawat itu naik 3,2%.

Walau indeks S&P 500 dan Dow Jones naik, tetapi Nasdaq Composite ditutup lebih rendah karena imbal hasil US Treasury menghentikan kenaikan mereka. Sektor pertahanan memimpin karena investor mencari stabilitas di pasar yang bergejolak.

Walau begitu, ketiga indeks saham itu tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan, dengan S&P 500 yang menjadi penentu keunggulan, menghentikan penguatan beruntun selama tujuh bulan terakhir.

Baca Juga: Wall Street menguat, saham Boeing menyokong Dow dan S&P 500

"Cerita yang sama telah kami lihat selama beberapa minggu," kata Oliver Pursche, Senior Vice President Wealthspire Advisors, di New York.

"Investor khawatir tentang tiga hal: penurunan pembelian obligasi oleh The Fed, inflasi yang sedang berlangsung dengan Ketua Powell mengatakan itu akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan, dan masalah plafon utang yang sedang dihadapi kongres," lanjut dia.

Powell, berbicara di acara European Central Bank menyatakan, frustrasi atas kesengsaraan rantai pasokan yang terus-menerus yang dapat membuat inflasi meningkat lebih lama dari yang diharapkan.

Pasar saham menguat setelah mendengar sambutan Powell tersebut.

"Powell sangat baik dalam menyampaikan berita secara resmi yang semua orang tahu akan datang," ujar Pursche.

Perselisihan berlanjut di Capitol Hill atas pendanaan pemerintah saat batas waktu pada Jumat (1/10) untuk mencegah penutupan semakin dekat, dengan meningkatnya kekhawatiran atas default kredit AS.

Imbal hasil US Treasury berhenti setelah kenaikan dalam beberapa hari terakhir karena debat plafon utang yang terus berlangsung di Washington.

Pada perdagangan kali ini, pengecer diskon, Dollar Tree Inc, melonjak 16,5% setelah meningkatkan otorisasi pembelian kembali sebesar US$ 1,05 miliar menjadi US$ 2,5 miliar.

Serupa, saham produsen obat Eli Lilly & Co naik 4,0% karena Citigroup mengerek peringkat perusahaan menjadi "beli" dari sebelumnya "netral."

Selanjutnya: Investor miliarder ini bilang, pasar Bitcoin dalam kondisi yang baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×