kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street positif, tapi Nasdaq tergelincir


Selasa, 22 Agustus 2017 / 06:19 WIB
Wall Street positif, tapi Nasdaq tergelincir


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Mayoritas bursa di Wall Street ditutup menguat, Senin (21/8). Hanya, Nasdaq tergelincir karena koreksi pada saham sektor teknologi.

Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 29,24 poin atau 0,13% ke level 21.703,75. Saham Home Depot menyumbang dukungan terbesar di tengah penurunan saham Goldman Sachs.

Kemudian, indeks S&P 500 naik tipis 2,82 poin atau 0,12% menjadi 2.428,37. Saham real estate menyokong indeks di tengah tekanan sektor teknologi informasi dan keuangan.

Namun, Nasdaq Composite tergelincir 3,40 poin atau 0,05% ke posisi 6.213,13. Indeks sudah terkoreksi tiga hari berturut-turut. Sebelumnya, saham teknologi telah menjadi sektor dengan kinerja terbaik tahun ini, meningkat lebih dari 20%. Sektor keuangan juga telah melesat hampir 5% selama tiga bulan terakhir setelah melambat pada awal 2017.

"Saya pikir jangka pendek semakin tidak pasti, tanpa banyak katalis positif di luar sana," kata Mike Bailey, Direktur riset FBB Capital Partners, seperti dilansir CNBC, Senin.

"Kami sepertinya akan melakukan sedikit sell-off dalam jangka pendek, mungkin antara 2% hingga 5%, karena volatilitas meningkat. Tapi kami pikir itu bisa menjadi kesempatan untuk membeli," ujar Eric Aanes, Presiden Titus Wealth Management.

Pasar saham telah turun dari rekor tertinggi bulan ini, dengan tiga indeks utama turun setidaknya 1%. "Tingkat ini biasanya merupakan ambang batas bawah di mana investor mulai berbalik, berharap lebih banyak dari perputaran pasar, namun harapan tidak selalu terjadi," ujar Sam Stovall, Kepala strategi investasi CFRA Research

Investor juga merespons isu geopolitik pada Senin, di mana Presiden Donald Trump berencana menyusun strategi perang di Afghanistan dan wilayah Asia Selatan. Selain itu, AS dan Korea Selatan juga memulai latihan perang bersama sejak Senin, di tengah ketegangan yang sempat mencuat dengan Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×