kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar cemas, Wall Street dibuka memerah


Jumat, 18 Agustus 2017 / 21:33 WIB
Pasar cemas, Wall Street dibuka memerah


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka di zona merah, Jumat (18/8). Wall Street tertekan di tengah kekhawatiran pasar terhadap keberlangsungan program ekonomi Presiden Donald Trump.

Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 43,64 poin atau 0,20% ke 21.707,09 pada pukul 21.09 WIB. Selain itu, indeks S&P 500 tergerus 3,17 poin atau 0,14% ke level 2.426,37, dan Nasdaq turun 7,39 poin atau 0,12% ke 6.214,69.

S&P dan DJIA sudah turun lebih dari 0,50% selama sepekan terakhir. Kedua indeks ini memasuki koreksi pekan kedua. Sedangkan, Nasdaq mencatat penurunan mingguan yang keempat. Ini koreksi terpanjang di tahun ini.

Pelaku pasar cemas Presiden Trump tidak dapat memuluskan agenda ekonominya yang pro-pertumbuhan. Agenda reformasi pajak dan stimulus fiskal dikhawatirkan tidak akan sampai ke Kongres pascareaksi balasan terhadap ucapan Trump mengenai demonstrasi di Charlottesville.

Trump telah membubarkan dua forum penasihat CEO. Beredar rumor bahwa Gary Cohn, penasihat ekonomi utama Trump, juga mungkin akan mengundurkan diri. Meski kemudian, Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa Cohn tidak akan meninggalkan pemerintahan.

Trump juga telah mengasingkan anggota partainya pada minggu ini.

"Saya pikir isu yang lebih besar dan menyeluruh adalah bukan hanya CEO yang diasingkan oleh Trump, ini termasuk Partai Republik," kata Art Hogan, Kepala strategi pasar di Wunderlich Securities seperti dilansir CNBC. "Apapun ekspektasi tentang reformasi pajak, akan mencuat," imbuhnya.

Wall Street berekspektasi tinggi terhadap agenda Trump setelah dia terpilih pada November lalu. Bursa saham melesat hingga mencetak rekor tertinggi.

Selain itu, domestik, investor juga bereaksi terhadap serangan teroris di Barcelona, Spanyol, yang menewaskan 14 orang dan sekitar 130 lainnya terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×