kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: Nasdaq Berbalik Positif Setelah Pernyataan Powell


Rabu, 22 Juni 2022 / 21:54 WIB
Wall Street: Nasdaq Berbalik Positif Setelah Pernyataan Powell
ILUSTRASI. Indeks Nasdaq


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan Wall Street memangkas kerugian dan Nasdaq berbalik positif pada hari Rabu (22/6). Setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, bank sentral AS berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi yang berjalan pada level tertinggi 40 tahun.

Melansir Reuters, pukul 10:15 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 70,95 poin atau 0,23% pada 30.459,30, S&P 500 turun 0,51 poin atau 0,01% pada 3.764,28, dan Nasdaq Composite naik 42,53 poin atau 0,38 % pada 11.111,83.

Asal tahu, Wall Street telah terpukul dalam beberapa sesi terakhir karena para pedagang memperdebatkan apakah pasar telah menemukan titik terendahnya. Terutama setelah aksi jual tajam di tengah kekhawatiran bahwa langkah kebijakan agresif oleh bank sentral yang dapat memicu perlambatan ekonomi global.

Di hadapan Komite Perbankan Senat, Powell menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga kebijakan yang berkelanjutan akan sesuai, tetapi laju perubahan akan terus bergantung pada data yang masuk dan prospek ekonomi yang berkembang.

Baca Juga: Inflasi AS Tinggi, The Fed Diramal Kerek Suku Bunga 3 Kali Lagi pada Tahun Ini

Komentarnya muncul seminggu setelah bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase, kenaikan terbesar sejak 1994.

Menurut jajak pendapat Reuters, para ekonom memperkirakan langkah serupa bulan depan, diikuti oleh setengah poin persentase naik di bulan September.

"Ini adalah sisi dovish dari sangat hawkish. Ini sedikit kurang jelas dan sedikit kurang dari komitmen total," kata Thomas Simons, ekonom pasar uang Jefferies.

"Tidak ada komitmen kuat yang mungkin Anda harapkan akan menjadi pendahulu dari kenaikan suku bunga yang mungkin sangat agresif yang dapat menyebabkan penurunan cepat dalam output."

Sementara itu, harga minyak mentah turun lebih dari US$5, dengan minyak Brent melayang di dekat level US$110 per barel. Saham sektor energi turun 3,3% dan merupakan pecundang teratas di antara 11 sektor utama S&P.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×