kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Wall Street naik sekitar 1% meski kasus baru virus corona AS meluas


Jumat, 19 Juni 2020 / 20:56 WIB
Wall Street naik sekitar 1% meski kasus baru virus corona AS meluas
ILUSTRASI. Wall Street melonjak di awal perdagangan terakhir pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melonjak di awal perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (19/6) pukul 8.53 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,94% ke 26.325.

Indeks S&P 500 menguat 1,05% ke 3.148. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 1,06% ke 10.048.

Indeks Nasdaq kembali mendekati level tertinggi di tengah pandemi corona yang masih mengintai. Investor tak mengacuhkan kenaikan kasus baru virus corona di sejumlah negara bagian Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ramai sentimen positif dari domestik, IHSG menguat 1,27% dalam sepekan

California, Florida, dan North Carolina mendesak penggunaan wajib masker kemarin, di tengah rekor baru infeksi corona pada enam negara bagian. Risiko infeksi yang makin tinggi memicu langkah pembatasan kembali sehingga menyebabkan pasar saham sempat tertekan di pekan ini.

Tapi, indeks S&P 500 dan Dow Jones menuju ke kenaikan mingguan dalam empat pekan dalam lima pekan terakhir. Apalagi data penjualan ritel AS pun meningkat dan bank sentral AS Federal Reserve menyiapkan stimulus lebih besar.

"Kami memperkirakan lonjakan di pasar saham berlanjut, didorong oleh kebijakan pelonggaran moneter yang sangat agresif, ekspansi fiskal, dan berlanjutnya pembukaan kembali ekonomi global dengan sejumlah kemunduran sementara," kata Sebastien Galy, senior macro strategist Nordea Asset Management kepada Reuters.

Baca Juga: Penguatan rupiah terangkat banjir likuiditas dolar AS di pasar global

Sam Stovall, chief investment strategist CFRA Research mengatakan aktivitas perdagangan hari ini akan menentukan arah pekan depan. "Jika di akhir perdagangan pasar melemah atau mempersempit penurunan, ini akan mengimplikasikan bahwa investor kurang yakin untuk memegang posisi di akhir pekan,"  kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×