kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street naik lebih dari 2% setelah mencetak penurunan terburuk dalam tiga bulan


Jumat, 12 Juni 2020 / 21:16 WIB
Wall Street naik lebih dari 2% setelah mencetak penurunan terburuk dalam tiga bulan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melambung di hari terakhir perdagangan pekan ini setelah melorot hari sebelumnya. Jumat (12/6) pukul 21.01 WIB, Dow Jones Industrial Average naik 3,02% ke 25.887.

Indeks S&P 500 naik 2,71% ke 3.083. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 2,58% ke 9.737.

Kemarin, Wall Street mencatat penurunan terburuk dalam tiga bulan terakhir akibat kekhawatiran penyebaran virus corona yang makin luas.

Baca Juga: Profit taking menyeret IHSG pekan ini, berikut prediksi untuk pekan depan

Harga saham sejumlah bank besar di Amerika Serikat (AS) melejit setelah tekanan besar di awal pekan ini. "Orang-orang hanya mengambil napas setelah aksi jual besar-besaran kemarin, seperti yang terjadi pada Februari dan awal Maret," kata Ryan Giannotto, direktur riset GraniteShares ETFs kepada Reuters.

Giannotto mengatakan bahwa akan penambahan kasus corona dan pengujian corona. "Ini adalah sesuatu yang harus disadari pasar, investor, serta perusahaan-perusahaan," kata dia.

Tiga indeks utama Wall Street berpotensi mencatat penurunan mingguan terburuk dalam 12 pekan terakhir. Bank sentral AS Federal Reserve mengindikasikan pemulihan ekonomi yang akan berlangsung lama.

Hingga saat ini, penurunan Dow Jones mencapai 4,44% dalam lima hari perdagangan. Sedangkan S&P turun 3,76%. Hanya indeks Nasdaq yang turun tipis 0,86% secara mingguan setelah sempat menyentuh rekor tertinggi.

Baca Juga: Negara bagian AS cetak rekor baru corona, pemerintah ngotot tak tutup ekonomi lagi

Penurunan mingguan Nasdaq yang tipis ini ditopang oleh sektor teknologi yang mulai merangkak naik. "Sektor teknologi masih memimpin sejak awal tahun dan kami pikir ini akan berlanjut," kata Stuart Rumble, direktur investasi Fidelity Investments.

Rumble mengatakan bahwa banyak perusahaan dan bisnis yang dipaksa mencari cara baru menjalankan bisnis secara online. "Mulai dari bekerja jarak jauh, konferensi video, belanja online, serta pembayaran,"  kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×