kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street naik lagi di hari ketiga berturut-turut sejak awal pekan


Rabu, 04 November 2020 / 21:42 WIB
Wall Street naik lagi di hari ketiga berturut-turut sejak awal pekan
ILUSTRASI. Wall Street naik lagi di hari ketiga berturut-turut sejak awal pekan. Rabu (4/11) pukul 21.42 WIB, Nasdaq Composite melesat 2,34% ke 11.421.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street naik lagi di hari ketiga berturut-turut sejak awal pekan. Rabu (4/11) pukul 21.42 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,35% ke 27.578. Nasdaq Composite melesat 2,34% ke 11.421.

Investor menunggu hasil pemilihan presiden. Baik Donald Trump maupun Joe Biden mengklaim bahwa mereka menuju kemenangan pemilihan presiden.

Trump bahkan mengklaim bahwa pemilihan ini telah dicuri darinya dengan jutaan suara yang belum masuk. Kondisi ini menyebabkan investor menahan diri dari aksi beli.

"Hasil pemilihan yang tertunda merupakan hasil terburuk jika dilihat dari konteks legal. Kita tidak memiliki kejelasan yang menyebabkan paket stimulus ditunda dan meningkatkan ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi," kata Kiran Ganesh, multi-asset strategist UBS Global Wealth Managment kepada Reuters.

Baca Juga: Sebagian emiten sudah merilis kinerja, simak saham pilihan berikut

Trump memenangkan suara di negara bagian paling panas, yakni Florida, Ohio, dan Texas. Kemenangan ini memupuskan harapan Biden akan tanda-tanda kemenangan awal. Tapi, wakil presiden era Barack Obama ini tetap yakin bakal memenangkan pemilu.

Investor mengungkapkan lebih suka resolusi pemilu yang cepat karena akan membuka jalan bagi paket stimulus untuk mengatasi tekanan ekoonomi.

Saham-saham teknologi kelas kakap seperti Apple Inc, Amazon.com Inc, dan Nvidia Corp melonjak lebih dari 2% pada pra-perdagangan. Investor mengatakan bahwa tekanan antimonopoli pada era Trump lebih ringan daripada jika Biden menang. 

Baca Juga: Persaingan suara pilpres AS ketat, IHSG diproyeksi melemah pada Kamis (5/11)

"Secara umum, kemenangan Biden akan baik untuk saham-saham berkapitalisasi menengah, saham-saham bersifat siklus tertentu, dan saham-saham yang terpapar perdagangan dengan emerging markets sehingga investor akan kembali ke nama-nama emiten yang lebih tradisional dan saham energi," kata Ganesh.

Meski demikian, prospek ketidakpastian politik juga menyebabkan investor beralih ke US Treasury. Ini memicu penurunan yield US Treasury bertenor 10 tahun dan 30 tahun paling dalam sejak Juni.

Baca Juga: Belum ada hasil jelas pilpres AS, rupiah berpotensi melemah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×