kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Wall Street Naik, Data Inflasi yang Lemah Dorong Spekulasi Penurunan Suku Bunga


Jumat, 12 Januari 2024 / 21:45 WIB
Wall Street Naik, Data Inflasi yang Lemah Dorong Spekulasi Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Jumat (12/1), setelah laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Jumat (12/1), setelah laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan mendorong spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 40,63 poin atau 0,11% ke level 37.751,65, S&P 500 naik 10,94 poin, atau 0,23% ke level 4,791.18, sedangkan Nasdaq Composite naik 33,95 poin atau 0,23% ke 15,004.13.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) turun 0,1% secara bulanan di bulan Desember, dibandingkan dengan ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan 0,1%.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis Karena Inflasi AS Lebih Tinggi Ketimbang Prediksi

Data tersebut muncul setelah laporan inflasi konsumen pada hari Kamis yang lebih tinggi dari perkiraan.

Menyusul data terbaru, ekspektasi pedagang terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret naik menjadi hampir 71% dari 66,3%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

"Laporan ini bagus, mengurangi beberapa kekhawatiran mengenai inflasi. Meskipun laporan ini berada di tingkat produsen, hal ini pada akhirnya akan berdampak pada tingkat konsumen," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth.

Saham Bank of America merosot 2,1% dalam perdagangan pre market.

Saham Wells Fargo turun 1,9% setelah laporan menunjukkan bahwa pendapatan bunga bersih tahun 2024 bisa turun 7% hingga 9% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara saham Citigroup naik 1,4% bahkan setelah membukukan kerugian kuartalan yang tajam.

Baca Juga: Wall St Berombak pada Kamis (11/1), Data Inflasi Meredam Harapan Penurunan Suku Bunga

Saham JPMorgan Chase bertambah 2,2% setelah melaporkan laba tahunan terbaiknya dan memperkirakan pendapatan bunga yang lebih tinggi dari perkiraan untuk tahun 2024.

“Bank-bank mempunyai kapitalisasi yang sangat baik, namun juga melalui intrik dalam menghadapi kurva imbal hasil yang terbalik, berkurangnya aktivitas pasar modal, kemungkinan berkurangnya aktivitas pinjaman hipotek, dan Anda baru tahu dampak pandemi ini,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth.

Sektor perbankan menghadapi gejolak terburuk sejak krisis keuangan tahun 2008 pada bulan Maret 2023, namun mengakhiri tahun 2023 dengan kenaikan sebesar 7% di tengah harapan bahwa Federal Reserve dapat memulai penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×