kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Mulai Pulih dari Tekanan di Awal Perdagangan Selasa (27/9)


Selasa, 27 September 2022 / 21:18 WIB
Wall Street Mulai Pulih dari Tekanan di Awal Perdagangan Selasa (27/9)
ILUSTRASI. Wall Street menguat setelah aksi jual lima hari tanpa henti.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan hari ini. Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat setelah aksi jual lima hari tanpa henti di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat kenaikan suku bunga.

Selasa (27/9) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,92% ke 29.523. Indeks S&P 500 melesat 1,49% ke 3.709. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 1,36% ke 10.952.

Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga memimpin kenaikan dalam perdagangan premarket, sehari setelah Dow Jones Industrial Average mengkonfirmasi telah berada di pasar bearish sejak awal Januari.

Baca Juga: Pelemahan IHSG Diprediksi Masih Berlanjut Besok

Harga saham Amazon.com Inc, Apple Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc, dan Tesla Inc naik antara 1,4% dan 2,6%. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turun dari level tertinggi lebih dari satu dekade.

"Kita bisa melihat titik terendah jangka pendek," kata Jason Pride, kepala investasi Glenmede kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa indikator teknikal tertentu masih menunjukkan sentimen negatif yang kuat dan pasar sedikit oversold.

Kekhawatiran kinerja keuangan emiten Wall Street di tengah lonjakan inflasi, penurunan ekonomi dan kenaikan suku bunga telah mengguncang pasar saham AS dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: IHSG Melemah, Saham-Saham Ini Justru Melejit

Para analis telah memangkas perkiraan pendapatan emiten-emiten S&P 500 untuk kuartal ketiga, keempat, dan setahun penuh 2022. Untuk kuartal ketiga, pendapatan S&P 500 secara keseluruhan diprediksikan hanya 4,6% secara tahunan dibandingkan dengan prediksi 11,1% awal Juli lalu.

Pejabat Federal Reserve mengabaikan peningkatan volatilitas di pasar global dan turbulensi mata uang secara global. Para pejabat bank sentral AS mengatakan bahwa prioritas mereka tetap mengendalikan inflasi domestik.

Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan bank sentral perlu menaikkan suku bunga setidaknya satu persen lagi tahun ini untuk menekan inflasi. Sementara analis Wells Fargo memperkirakan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan membidik suku bunga Fed Funds Rate (FFR) menjadi 4,75%-5% pada kuartal pertama tahun 2023. Saat ini, FFR berada di 3%-3,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×