kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street mulai menguat, masih turun tajam dalam sepekan terakhir


Kamis, 02 Desember 2021 / 22:10 WIB
Wall Street mulai menguat, masih turun tajam dalam sepekan terakhir
ILUSTRASI. Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., November 29, 2021. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (2/12). Kenaikan harga saham Boeing dan saham perjalanan mengerek Dow Jones lebih tinggi ketimbang dua indeks utama lainnya.

Kamis (2/12) pukul 21.50 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,35% ke 34.488. Indeks S&P 500 naik 0,53% ke 4.537. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,75% ke 15.370.

Harga saham Boeing Co melonjak 5,3% dalam perdagangan premarket setelah otoritas penerbangan China mengeluarkan arahan kelaikan udara pada 737 MAX. Pernyataan ini membuka jalan bagi kembalinya model tersebut ke layanan di China setelah lebih dari dua setengah tahun.

Pasar saham menguat setelah awal pekan tertekan penyebaran varian Covid-19 omicron. "Terjadi aksi beli saat pasar turun. Tapi ketidakpastian akan bertahan selama minggu depan atau lebih karena para ilmuwan melakukan lebih banyak studi atas varian baru," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York kepada Reuters.

Baca Juga: Bursa Asia ditutup bervariasi, seiring redanya kekhawatiran varian omicron

Meski mulai naik, Namun, ketiga indeks utama Wall Street menuju penurunan mingguan yang tajam. Menurut data Bloombers, Dow Jones tercatat turun 3,81% dalam lima hari terakhir. Sedangkan S&P dan Nasdaq turun masing-masing 2,99% dan 3,25% dalam lima hari perdagangan terakhir.

Amerika Serikat (AS) dan Jerman bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia yang merencanakan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat ketika varian omicron mengguncang pasar. 

Pelaku pasar khawatir tentang kebuntuan rantai pasokan dan potensi bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih cepat untuk mengatasi tekanan harga yang melonjak. Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, terakhir diperdagangkan pada 29,60 poin, sehari setelah mencapai level tertinggi sejak Februari.

Sementara itu, anggota parlemen AS mencapai kesepakatan untuk mendanai pemerintah AS hingga 18 Februari saat mereka berjuang untuk menghindari penutupan sebagian pemerintah akhir pekan ini.

Baca Juga: Dibayangi Omicron, bagaimana prospek IHSG pada tahun depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×