kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bursa Asia ditutup bervariasi, seiring redanya kekhawatiran varian omicron


Kamis, 02 Desember 2021 / 20:53 WIB
Bursa Asia ditutup bervariasi, seiring redanya kekhawatiran varian omicron
ILUSTRASI. Bursa utama Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (2/12).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa utama Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (2/12). Kenaikan tertinggi dicatat oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,17%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat 0,55%.

Namun, sejumlah indeks seperti Nikkei 225, Strait Times, dan Shanghai Composite tergelincir di zona merah dengan pelemahan masing-masing 0,65%, 0,20%, dan 0,09%.

Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, mayoritas indeks saham di  yang ditutup variatif seiring dengan meredanya ketakutan atas varian omicron virus Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin yang ada saat ini kemungkinan besar akan memberi perlindungan dari gejala yang parah. Sementara pejabat kesehatan Australia mengatakan belum ada indikasi varian omicron lebih mematikan dari varian-varian yang lain.

Baca Juga: Sucorinvest AM pilih saham komoditas dan perbankan untuk racikan reksadana saham

Namun, masih banyak yang belum diketahui mengenai varian baru ini yang pertama kali ditemukan pada 8 November di Afrika Selatan  tersebut. Sejak saat itu, varian omicron sudah menyebar cepat ke paling tidak 24 negara.

Yang juga menarik perhatian investor adalah hari kedua testimoni ketua Federal Reserve Jerome Powell di kongres. Powell mengatakan, bank sentral Federal Reserve harus siap merespon probabilitas tekanan inflasi belum akan surut hingga semester kedua 2022. Investor beranggapan puncak siklus kenaikan tingkat suku bunga acuan tidak akan terlalu tinggi.

Dari sisi makroekonomi, investor menantikan rilis pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) nanti malam dengan jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (initial jobless claims) diramalkan naik untuk pertama kali dalam 8 minggu terakhir. Initial jobless claims diprediksi mencapai 240,000 minggu lalu, lebih tinggi dari 199.000 pada minggu sebelumnya.

Baca Juga: Varian Omicron membayangi, begini proyeksi IHSG tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×