kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street Merosot Lebih 1% Pasca Rusia Invasi Ukraina


Kamis, 24 Februari 2022 / 22:47 WIB
Wall Street Merosot Lebih 1% Pasca Rusia Invasi Ukraina
ILUSTRASI. Wall Street Merosot Lebih 1% Pasca Rusia Invasi Ukraina


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Saham Amerika Serikat (AS) rontok lebih dari 1% pada perdagangan hari Kamis (24/2) waktu setempat setelah Rusia menginvasi Ukraina. Penurunan Wall Street dipimpin saham Perbankan karena invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina memicu aksi jual yang meluas di pasar global.

Melansir Reuters, Kamis (24/2), pada pukul 10.00 waktu Setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 646,26 poin, atau 1,95%, pada 32.485,50. Kemudian indeks  S&P 500 terpangkas 62,27 poin, atau 1,47%, pada 4.163,23 dan Nasdaq Komposit merosot  177,33 poin, atau 1,36%, menjadi 12.860,16.

Pada indeks S&P, semua 11 sektor utama tergelincir ke zona merah, dengan saham keuangan turun 2,9%, sementara saham teknologi dan konsumen masing-masing kehilangan lebih dari 1%.

Baca Juga: Rusia Mulai Aksi Militer di Ukraina, Indeks Saham Sedunia Rontok, Dolar Menguat

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina dalam serangan massal melalui darat, laut dan udara, serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. 

Eskalasi konflik mengguncang pasar keuangan karena saham global merosot dan harga minyak menembus di atas US$ 100 per barel, sementara safe haven emas, obligasi pemerintah dan dolar melonjak dalam pelarian ke tempat yang aman.

Amerika Serikat dan sekutunya menjanjikan sanksi keras terhadap Moskow setelah berminggu-minggu upaya diplomatik yang sia-sia dan gelombang awal sanksi sederhana.

Sebagian besar saham pemberi pinjaman besar, termasuk Bank of America Corp, Citigroup Inc, Wells Fargo dan Goldman Sachs Group Inc masing-masing tergelincir lebih dari 4%.

Baca Juga: IHSG Tergelincir 0,15% di Awal Perdagangan (24/2), Net Buy Asing Rp 96,330 Miliar

Saham Tesla Inc turun 2,5% untuk memimpin kerugian di antara nama-nama pertumbuhan mega-cap. Apple dan Amazon.com Inc masing-masing turun lebih dari 2%.

"Meskipun invasi tersebut tidak terlalu mengejutkan, pasar saham masih melakukan pendekatan jual terlebih dahulu, ajukan pertanyaan kemudian," kata Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di LPL Financial.

“Ini hanya ketidakpastian tentang seberapa serius hal-hal yang bisa terjadi. Akankah Eropa terlibat? Akankah Amerika Serikat lebih terlibat? Kami tahu sanksi yang lebih serius akan datang terhadap Rusia, tetapi dampak dari itu tidak pasti,” sambungnya.

Baca Juga: Bursa Asia Ikut Jejak Penurunan Wall Street, Dibayangi Meningkatnya Krisis Ukraina

Saham minyak Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp juga tergelincir lebih dari 1% bahkan ketika harga minyak mentah tetap tinggi karena serangan itu memperburuk kekhawatiran bahwa perang di Eropa dapat mengganggu pasokan energi global.

Saham pertahanan Raytheon Technologies dan Lockheed Martin Corp masing-masing naik lebih dari 1,5% dan 1,2%.

Saham EBay Inc turun 3,2% setelah memperkirakan hasil kuartal pertama yang suram, karena platform e-commerce menangani permintaan online yang berkurang, persaingan yang ketat, dan gangguan rantai pasokan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×