kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Wall Street merah, analis: Penyebabnya ekonomi AS


Jumat, 17 Mei 2013 / 06:33 WIB
Wall Street merah, analis: Penyebabnya ekonomi AS
ILUSTRASI. Anda bisa mengurus kartu BPJS hilang dengan cara yang mudah. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di pasar saham AS tadi malam (16/5) dilanda aksi jual. Kondisi itu menyebabkan indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan penurunan 0,5% menjadi 1.650,47 pada pukul 16.00 waktu setempat.

Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 15.233,22. Transaksi tadi malam melibatkan lebih dari 6,4 miliar saham atau 2% di atas transaksi rata-rata tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS, Salah satunya adalah saham Wal Mart Stores Inc yang turun 1,7% setelah perusahaan ritel terbesar dunia ini memprediksi laba kuartal dua yang lebih kecil dari estimasi. Lalu, ada saham PulteGroup Inc dan DR Horton Inc yang masing-masing turun 2,3% setelah angka penjualan rumah anjlok pada April. Sementara, saham Cisco Systems Inc melejit 13% setelah melaporkan laba kuartal tiga tahun fiskal yang melampaui estimasi.

Apa faktor utama yang menyebabkan bursa AS melempem? Analis menilai, penurunan bursa AS terjadi setelah data ekonomi Negeri Paman Sam yang mengecewakan. Selain itu, salah seorang pejabat the Federal Reserve mengatakan, bank sentral kemungkinan akan mengurangi penggelontoran stimulus paling cepat pada musim panas ini.

"Perekonomian AS berjibaku dengan perlambatan pertumbuhan. Ditambah lagi, proses pemulihan ekonomi masih jauh dari kata stabil. Sehingga, pasar saham mencari arah dari kebijakan bank sentral terkait likuiditas," papar Chad Morganlander, fund manager Stifel Nicolaus & Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×