kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.044   -21,60   -0,31%
  • KOMPAS100 1.052   -3,92   -0,37%
  • LQ45 826   -4,66   -0,56%
  • ISSI 214   -0,49   -0,23%
  • IDX30 423   -1,56   -0,37%
  • IDXHIDIV20 513   -0,40   -0,08%
  • IDX80 120   -0,56   -0,46%
  • IDXV30 125   1,08   0,87%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Wall Street menguat setelah Federal Reserve menahan suku bunga acuan


Kamis, 12 Desember 2019 / 06:11 WIB
Wall Street menguat setelah Federal Reserve menahan suku bunga acuan
Rabu (11/12), Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 27.911,30. Indeks S&P 500 menguat 0,29% ke 3.141,63.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat setelah Federal Reserve menahan suku bunga acuan pada rapat FOMC yang berakhir kemarin. Bahkan, mayoritas anggota FOMC memperkirakan suku bung akan tetap sepanjang tahun depan.

Rabu (11/12), Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 27.911,30. Indeks S&P 500 menguat 0,29% ke 3.141,63. Sedangkan Nasdaq Composite melaju 0,44% ke 8.654,05.

Baca Juga: The Fed tahan suku bunga acuan, begini penjelasan Jerome Powell

Karl Schamotta, chief market strategist Cambridge Global Payments mengatakan, The Fed berpandangan optimistis tapi hati-hati. "Pola yang kita lihat lewat pernyataan dan proyeksi menunjukkan bahwa bank sentral yakin telah mengeluarkan cukup stimulus untuk mencegah penurunan," kata Schamotta kepada Reuters.

Pelonggaran moneter The Fed lewat tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini menjadi penyokong kenaikan bursa saham. Indeks S&P 500 sudah naik 25% sepanjang tahun ini.

Dengan sinyal The Fed yang akan menahan suku bunga sepanjang tahun depan, investor kini mengarahkan perhatian kembali ke negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, termasuk penetapan tarif pada Minggu (15/12).

Baca Juga: Moody's beri outlook negatif, begini pendapat analis untuk saham sektor perbankan

James Ragan, director of wealth management research DA Davidson mengatakan bahwa kenaikan pasar saham sepanjang tahun ini terutama disebabkan oleh penurunan suku bunga. "AS berada dalam kondisi suku bunga yang baik untuk mendukung laju pertumbuhan," kata dia.

Ragan menambahkan bahwa fokus pasar akan kembali ke penyelesaian perang dagang. Jika sampai Minggu tidak ada pengumuman penundaan atau pembatalan, maka tarif impor atas US$ 156 miliar produk dari China ke AS akan berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×