Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada Kamis (27/5). Data yang menunjukkan perbaikan di pasar tenaga kerja membantu meningkatkan ekspektasi dalam pemulihan ekonomi dan mendorong rotasi kecil terhadap saham yang dianggap lebih mungkin mendapatkan keuntungan dari rebound ekonomi.
Dow Jones Industrial Average naik 141,59 poin, atau 0,41% menjadi 34.464,64. Indeks S&P 500 naik 4,89 poin, atau 0,12% menjadi 4.200,88. Nasdaq Composite turun 1,72 poin, atau 0,01% menjadi 13.736,28.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru pekan lalu sebesar 406.000, turun lebih dari yang diharapkan ke level terendah 14 bulan. Pembatasan pandemi terus dicabut, sementara laporan terpisah menunjukkan pengeluaran bisnis untuk peralatan bertambah cepat.
Data tersebut membantu mengangkat imbal hasil US Treasury. Yield US Treasury acuan tenor 10 tahun mencapai 1,625%. Kenaikan yield kembali naik di atas 1,6% menekan saham-saham teknologi dan justru mengangkat saham-saham yang diuntungkan oleh perbaikan ekonomi dan saham-saham berkapitalisasi pasar kecil.
Baca Juga: Sektor konsumer tertekan sejak awal tahun, apa kata analis?
Namun, imbal hasil 10-tahun tetap dalam kisaran selama beberapa hari, yang berfungsi untuk menjaga kekhawatiran inflasi dan membatasi rotasi di dalam sektor.
Investor mengamati dengan cermat data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve untuk tanda-tanda inflasi yang tak terkendali. Kemungkinan bank sentral dapat mulai menarik kembali langkah-langkah stimulus masifnya.
Brad McMillan, kepala investasi untuk Commonwealth Financial Network, di Waltham mengatakan bahwa jika laporan pekerjaan kuat di rilis berikutnya maka akan memberikan beberapa dukungan. "Sampai saat itu masih ada ketidakpastian, jadi saya rasa tidak banyak momentum baik," kata dia.
Dia menambahkan bahwa pasar telah meramalkan The Fed akan mengakhiri stimulus. "Kami akan terus mendukung banyak hal tetapi sekarang kami mulai sedikit gugup," ujar dia.
Baca Juga: Indeks sektor konsumer masih tertekan sejak awal tahun, begini kata analis
Kemarin, harga saham Boeing naik 3,87% dan memimpn Dow Jones lebih tinggi setelah saingannya dari Eropa, Airbus mengungkapkan peningkatan produksi hampir dua kali lipat. Airbus mengatakan, peningkatan ini terjadi akibat pemulihan bisnis penerbangan yang kuat dari pandemi Covid-19.
Pemasok Boeing General Electric melonjak 7,09% dan keduanya merupakan pendorong terbesar bagi industri S&P, sektor berkinerja terbaik pada Kamis (27/5).
Investor sekarang akan melihat laporan pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini adalah ukuran inflasi yang disukai bank sentral untuk target jangka panjang 2%.
Pejabat Fed telah berulang kali menyatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa bank sentral belum siap untuk menyesuaikan dukungan moneternya, meskipun beberapa pihak menyarankan mereka terbuka untuk mulai membahas pengurangan rencana pembelian obligasi. Pada hari Kamis, Presiden Federal Reserve Bank Dallas Robert Kaplan mengatakan pasar tenaga kerja lebih ketat daripada yang disadari banyak orang.
Baca Juga: IHSG disetir data eksternal, simak rekomendasi saham untuk perdagangan Jumat (27/5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News