kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street Menguat Meski Belum Menutup Penurunan Hari Sebelumnya


Kamis, 15 September 2022 / 05:44 WIB
Wall Street Menguat Meski Belum Menutup Penurunan Hari Sebelumnya
ILUSTRASI. Wall Street mengakhiri sesi volatile dengan penguatan pada perdagangan Rabu (14/9).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street mengakhiri sesi volatile dengan penguatan pada perdagangan Rabu (14/9) setelah turun tajam di hari sebelumnya. Laporan inflasi yang lebih tinggi dianggap sesuai prediksi pelaku pasar sehingga aksi jual yang terjadi pada Selasa berkurang.

Pada perdagangan Rabu (14/9) yang berakhir pagi ini, Dow Jones Industrial Average naik 30,12 poin atau 0,1% menjadi 31.135,09. Indeks S&P 500 menguat 13,32 poin atau 0,34% menjadi 3.946,01. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 86,10 poin atau 0,74% menjadi 11.719,68.

Ketiga indeks goyah sepanjang hari, tetapi akhirnya berakhir di wilayah positif. Ketiga indeks utama Wall Street gagal memulihkan kerugian tajam hari Selasa yang merupakan persentase penurunan terbesar dalam lebih dari dua tahun.

Baca Juga: IHSG Sempat Sentuh Level 7.300, Simak Saham-saham Rekomendasi Analis

"Hari ini adalah hari yang menyenangkan, setelah mengalami pukulan kemarin dan merupakan tanda yang diharapkan," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska kepada Reuters.

Data harga produsen (PPI) Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mendarat dekat dengan perkiraan konsensus. Angka PPI menjadi penopang setelah angka harga konsumen (CPI) yang mengguncang pasar hari Selasa, yang lebih panas dari yang diharapkan.

"Perdebatan inflasi berlanjut dan kemarin adalah pengingat yang keras bahwa ini adalah pertempuran yang sulit dan The Fed harus tetap agresif untuk membatasi harga inflasi yang meluas yang kita lihat," tambah Detrick.

Laporan PPI menawarkan jaminan bahwa inflasi memang pada lintasan yang lambat dan menurun. Tetapi masih ada jalan panjang sebelum mendekati target inflasi tahunan rata-rata 2% Federal Reserve. 

Baca Juga: IHSG Terkoreksi, Asing Banyak Memburu Saham-saham Ini Kemarin

Pasar keuangan telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan FOMC pekan depan. Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 22% dari peningkatan suku bunga 100 basis poin, menurut FedWatch CME.

Sektor transportasi, yang dilihat sebagai barometer kesehatan ekonomi dan memberikan gambaran sekilas tentang sisi penawaran dari gambaran inflasi, terbebani oleh saham kereta api dalam menghadapi potensi pemogokan.

Harga saham operator kereta api Union Pacific, Norfolk Southern dan CSX Corp masing-masing turun 3,7%, 2,2%, dan 1,0%. Menteri Tenaga Kerja Marty Walsh bertemu dengan perwakilan serikat pekerja di Washington dalam pembicaraan yang bertujuan untuk mencegah penutupan kereta api.

Baca Juga: IHSG Rekor, Tunggu Koreksi Saat Masuk Reksadana Indeks

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 menguat pada perdagangan Rabu. Saham energi memimpin kenaikan dengan bantuan dari kenaikan harga minyak mentah karena kekhawatiran pasokan.

Saham Starbucks Corp melonjak 5,5% setelah perusahaan ritel kopi ini menaikkan prediksi laba tiga tahun dan penjualannya. Harga saham Tesla Inc bangkit kembali dari penurunan Selasa, naik 3,6% pada hari yang sama Presiden Joe Biden mengumumkan US$ 900 juta dalam pendanaan untuk stasiun pengisian kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×