kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Wall Street Menguat Karena Prospek Pemotongan Suku Bunga September Makin Kuat


Kamis, 22 Agustus 2024 / 20:54 WIB
Wall Street Menguat Karena Prospek Pemotongan Suku Bunga September Makin Kuat


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan hari ini, Kamis (22/8). Investor berharap Federal Reserve akan memulai siklus pemotongan suku bunga bulan depan sambil menunggu komentar para pembuat kebijakan di Jackson Hole minggu ini.

Kamis (22/8) pukul 20.38 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,23% ke 40.984. Indeks S&P 500 naik 0,36% ke 5.640. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,43% ke 17.996.

Ekspektasi pemotongan suku bunga mendapat dorongan setelah risalah dari pertemuan terakhir bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat mengatakan tindakan seperti itu mungkin terjadi.

Simposium Ekonomi Jackson Hole yang sangat ditunggu-tunggu dimulai pada hari Kamis ini. Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan untuk menyampaikan sambutannya pada hari kedua acara tersebut.

Pasar uang saat ini melihat peluang hampir 70% dari pemotongan setidaknya 25 basis poin (bps) pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool, dan sekitar 100 bps pelonggaran pada bulan Desember, menurut data LSEG.

Baca Juga: Saham Pilihan & Nasib IHSG Usai Euforia All Time High dan Gonjang-Ganjing Pilkada

Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. S&P 500 mencatat kenaikan sesi kesembilan dari 10, setelah data menunjukkan pengusaha AS menambah lebih sedikit pekerjaan daripada yang dilaporkan pada tahun ini hingga Maret.

Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid, salah satu pembuat kebijakan bank sentral AS yang lebih agresif, mengatakan bahwa ia akan mencermati dinamika di balik kenaikan tingkat pengangguran. Dia akan menunggu data untuk mendukung penurunan suku bunga bulan depan.

Sementara itu, jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pada minggu terakhir, tetapi tingkat tersebut masih menunjukkan pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja.

"Pasar tenaga kerja sedang mendingin, tetapi pertanyaan sebenarnya adalah, sejauh mana? Kita harus (menunggu) angka pengangguran untuk bulan Agustus dan kemudian melihat apakah Fed akan merespons dengan cara yang lebih tegas," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.488 Hari Ini (22/8), Net Buy Asing Mencapai Rp 1,26 Triliun

Di antara saham individual, perusahaan analisis data cloud Snowflake menaikkan perkiraannya untuk pendapatan produk setahun penuh. Namun, saham Snowflake turun 9,9% dalam perdagangan prapasar. Analis mengaitkan penurunan tersebut dengan perusahaan yang tidak memadukan kenaikan proyeksi pendapatan dengan kenaikan perkiraan margin.

Paramount Global naik 1,6% setelah seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa eksekutif media veteran Edgar Bronfman telah mempermanis tawarannya untuk mengambil alih perusahaan tersebut. Dia  dengan menawarkan US$ 6 miliar untuk pemegang saham pengendali National Amusements dan saham minoritas di Paramount.

Harga saham Charles Schwab turun 3,2% setelah TD Bank Group Kanada mengatakan akan menjual sebagian sahamnya di perusahaan pialang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×