Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat setelah serangan rudal Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak, Rabu (8/1). Bursa saham yang sempat flat akhirnya menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan semua baik-baik saja dan Menteri Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut.
Kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 0,56% ke 28.745,09. Indeks S&P 500 naik 0,49% ke 3.253,05. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,67% ke 9.129,24.
Baca Juga: Harga emas terjungkal setelah melejit melampaui US$ 1.600, apa penyebabnya?
Indeks S&P 500 dan Nasdaq menyentuh level tertinggi intraday, tapi akhirnya S&P ditutup mempersempit kenaikan. Sedangkan Nasdaw masih mencapai rekor penutupan tertinggi. Setelah penutupan perdagangan, militer Irak mengatakan dua roket menghantam Green Zone di Baghdad tapi tidak ada korban jiwa.
"Pernyataan dari pemerintahan Trump yang berpotensi mengurangi reaksi saling balas menjadi sentimen positif, tapi pasar akan bereaksi atas berita dari menit ke menit perkembangan tensi di Timur Tengah," kata Chris Zaccarelli, chief investment officer Independent Advisor Alliance kepada Reuters.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Tertekan Dampak AS-Iran
Kemarin, ADP National Employment Report menunjukkan pembayaran gaji swasta naik 202.000 pada bulan Desember. Angka ini lebih tinggi ketimbang ekspektasi pada 160.000 dalam polling Reuters.
Kemarin, harga emas spot ditutup turun lagi ke US$ 1.556,41, merosot setelah sempat mencapai US$ 1.613 per ons troi.
Begitu juga harga minyak WTI untuk pengiriman Februari 2020 di Nymex yang ditutup turun ke US$ 59,61 per barel setelah sempat mencapai US$ 65,65 per barel. Harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2020 di ICE Futures pun turun ke US$ 65,44 per barel setelah sempat melonjak hingga US$ 71,75 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News