Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia terjungkal hingga 1% lebih setelah sebelumnya sempat melejit melampaui level US$ 1.600 untuk kali pertama dalam tujuh tahun terakhir pada Rabu (8/1). Penurunan harga emas terjadi setelah dirilisnya pernyataan Presiden AS Donald Trump yang pada akhirnya meredakan kecemasan akan konflik yang lebih besar dengan Iran.
Melansir data Reuters, pada pukul 13.32 waktu New York, harga emas di pasar spot anjlok 1% lebih menjadi US$ 1.559,22 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas sempat melejit ke level US$ 1.610,90 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak Maret 2013. Adapun harga kontrak berjangka emas turun 0,9% menjadi US$ 1.560,20 per troy ounce.
Baca Juga: AS belum merespons serangan Iran, harga emas mulai terkoreksi
Trump mengatakan, serangan rudal Iran ke pangkalan udara AS di Irak tidak menyakiti satu pun pasukan militer AS. Dan sepertinya, Teheran bakal mundur.
Pada sesi sebelumnya, harga emas melompat sebesar 2,4% setelah Iran melakukan aksi balas dendam atas serangan drone Amerika yang menewaskan Komandan militer tertingginya pada akhir pekan lalu. Serangan AS memicu kecemasan bahwa akan pecah perang baru di Timur Tengah.
"Ekspektasinya adalah kita tidak akan melihat terjadinya perang, sehingga Anda akan melihat meredanya situasi. Sisa dari katalis yang ada masih tetap untuk emas," jelas Edward Moya, senior market analyst OANDA kepada Reuters.
Baca Juga: Ketegangan geopolitik Iran-AS meningkat, begini saran analis untuk atur portofolio
Meski demikian, dengan tidak adanya aksi balasan setelah serangan dan adanya tweet dari pejabat Iran yang menyatakan bahwa Teheran tidak menginginkan perang dan serangan tersebut merupakan respons dari aksi pembunuhan Jumat, kecemasan akan terjadinya konflik di kawasan Timur Tengah mereda, yang pada akhirnya memangkas permintaan safe haven seperti emas.
Emas memang banyak diburu saat tingkat ketidakpastian politik dan ekonomi tinggi.
Baca Juga: Harga Saham Emiten CPO Terkoreksi, Simak Rekomendasi Analis premium
"Meskipun ketegangan mulai mereda -setidaknya untuk saat ini- situasi dapat dengan mudah berudah dalam jangka pendek," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
Sementara itu, World Gold Council menyatakan, faktor pendorong yang mempengaruhi harga emas di 2019 seperti ketegangan perang dagang AS-China, Brexit, dan kebijakan moneter The Fed, akan terus berlanjut hingga 2020.
Investor juga akan memperhatikan data ekonomi AS. Data menunjukkan, tingkat upah perusahaan swasta AS mengalami peningkatan pada Desember yang pada akhirnya memberatkan harga logam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News