kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Disokong Penjualan Ritel AS & Potensi Pelonggaran Lockdown China


Selasa, 17 Mei 2022 / 21:39 WIB
Wall Street Menguat Disokong Penjualan Ritel AS & Potensi Pelonggaran Lockdown China
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Selasa (17/5).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street menguat di awal perdagangan Selasa (17/5). Pukul 21.25 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,88% ke 32.506. Indeks S&P 500 naik 1,17% ke 4.055. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 1,75% ke 11.865.

Perkiraan kuat dari Home Depot dan United Airlines menambah optimisme suasana global yang didorong oleh harapan pengurangan tindakan keras terhadap perusahaan teknologi dan Covid-19 di China. Perusahaan teknologi dan pertumbuhan besar memimpin rebound dalam perdagangan premarket. Harga saham Microsoft Corp, Apple Inc, Nvidia Corp dan Tesla Inc naik antara 1,5% dan 2,3%.

Home Depot Inc naik 3,9% setelah menaikkan perkiraan penjualan setahun penuh karena permintaan yang kuat untuk alat perbaikan rumah dan bahan bangunan. Harga saham United Airlines Holdings Inc naik 4% setelah mengerek perkiraan pendapatan kuartal kedua. Kenaikan harga saham United Airlines turut meningkatkan saham Delta Air, American Airlines, dan Spirit Airlines.

Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Menguat Pada Perdagangan Rabu (18/5)

Mimi Duff, penasihat klien senior di GenTrust mengatakan bahwa aksi jual sudah terlalu besar. "Jadi begitu melihat berita bagus, Anda mendapatkan rebound. Tetapi sebenarnya ini adalah beberapa konsolidasi," kata Duff kepada Reuters.

Sementara itu, penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat kuat di bulan April. Konsumen membeli kendaraan bermotor di tengah peningkatan pasokan. Restoran yang sering dikunjungi tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan permintaan meskipun inflasi tinggi.

Tetapi kenaikan biaya membebani Walmart Inc yang turun 6,3% setelah raksasa ritel itu memangkas perkiraan laba tahunan. Ini menandakan pukulan yang lebih besar terhadap margin. Saham pengecer saingan Costco, Target, Dollar Tree turun antara 0,5 dan 1,8%.

Baca Juga: Realisasi IPO 2022 Sudah Lebih Tinggi, Semester Kedua Bakal Makin Semarak

Di Eropa dan Asia, saham melonjak ketika Shanghai mencapai tonggak yang telah lama ditunggu-tunggu selama tiga hari berturut-turut tanpa ada kasus baru Covid-19 di luar zona karantina. Catat ini meningkatkan harapan bahwa pembatasan mungkin dilonggarkan.

Perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di indeks AS juga naik di tengah tanda-tanda bahwa China sedang mencari cara untuk mengurangi tindakan keras regulasi pada sektor teknologi. Wakil Perdana Menteri Liu He mengatakan kepada para eksekutif perusahaan teknologi bahwa hubungan antara pemerintah dan pasar perlu dikelola dengan benar.

Musim pendapatan kuartal pertama yang positif telah dibayangi oleh kekhawatiran tentang perang Ukraina, inflasi yang melonjak, penguncian Covid-19 di China dan pengetatan kebijakan agresif oleh bank sentral.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Melanjutkan Penguatan, Katalis Ini yang Menopang

S&P 500 telah turun 3% dan Nasdaq 5,5% sepanjang Mei. Penurunan terutama dipicu oleh pelemahan saham-saham growth.

Sejumlah pembuat kebijakan Federal Reserve, termasuk Gubernur Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara Selasa sore. Komentar mereka akan dicermati untuk petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga di masa depan. Para trader sekarang melihat kemungkinan hampir 80% dari kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×