kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Kuartal Keempat 2022


Senin, 03 Oktober 2022 / 21:09 WIB
Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Kuartal Keempat 2022
ILUSTRASI. Ketiga indeks utama mengakhiri kuartal ketiga dengan penurunan di tengah pengetatan moneter.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat di awal perdagangan kuartal keempat. Penurunan harga saham Tesla Inc membatasi kenaikan Nasdaq setelah pembuat kendaraan listrik dengan nilai pasar terbesar ini pengiriman kendaraan di kuartal ketiga yang lebih rendah daripada target.

Senin (3/10) pukul 20.50 WIB, Dow Jones Industrial Average melesat 1,21%. Indeks S&P 500 menguat 0,90% ke 3.617. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,75% ke 10.654.

Ketiga indeks utama mengakhiri kuartal ketiga dengan penurunan di tengah peningkatan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter agresif Federal Reserve akan mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Baca Juga: Tersengat Sentimen Inflasi, Simak Saham Rekomendasi Analis pada Selasa (4/10)

Sementara harga saham emiten minyak Exxon Mobil dan Chevron Corp naik 3% dalam perdagangan premarket. Harga saham emiten minyak mengikuti lonjakan harga minyak mentah karena sumber mengatakan OPEC+ sedang mempertimbangkan pengurangan produksi terbesar mereka sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Tesla diperkirakan akan melaporkan penurunan moderat dalam penjualan kendaraan baru AS. Tetapi analis dan investor khawatir bahwa gambaran ekonomi yang semakin gelap akan menyebabkan penurunan penjualan mobil di masa depan.

Saham-saham pertumbuhan megacap dan perusahaan teknologi lainnya seperti Meta Platforms dan Microsoft masing-masing naik 0,9% dalam perdagangan premarket.

Baca Juga: Begini Prospek Reksadana Hingga Tutup Tahun 2022

"Kita bisa melihat rebound di awal kuartal hanya karena sentimen rendah dan posisi terendah yang dicapai pada akhir kuartal terakhir," kata Jason Pride, kepala investasi private equity Glenmede di Philadelphia kepada Reuters.

Pride menambahkan bahwa AS semakin dekat dengan resesi karena The Fed terus menaikkan suku bunga. Hal ini akhirnya akan membebani pasar lagi dan mungkin menjaga pasar bergerak di kisaran level terendah.

Sementara itu, data menunjukkan output pabrik global sebagian besar melemah pada bulan September. Permintaan yang melambat menambah tekanan biaya yang terus-menerus. Sementara kebijakan moneter yang lebih ketat mengurangi prospek pemulihan ekonomi.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.949 Pada Senin (3/10), Net Buy Asing Rp 34 Miliar

Credit Suisse dan Citigroup menjadi pialang terbaru yang menurunkan target akhir tahun 2022 mereka untuk indeks S&P 500. Pasar saham AS menanggung panasnya tindakan bank sentral yang agresif untuk menekan inflasi.

Credit Suisse juga menetapkan target harga akhir tahun 2023 untuk indeks acuan S&P 500 pada 4.050. Credit Suisse memperkirakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun pertumbuhan yang lemah, non-resesi dan penurunan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×