kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street menguat, cenderung mendatar di sepanjang kuartal ketiga


Selasa, 01 Oktober 2019 / 06:06 WIB
Wall Street menguat, cenderung mendatar di sepanjang kuartal ketiga
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri perdagangan kuartal ketiga di zona hijau. Senin (30/9), Dow Jones Industrial Average menguat 0,36% ke 26.916,83.

Indeks S&P 500 menguat 0,50% ke 2.976,74. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,75% ke 7.999,34.

Dalam tiga bulan terakhir hingga 30 September, Dow Jones tercatat naik 0,12%. S&P 500 menguat 0,12% pada periode yang sama. Sedangkan Nasdaq justru tertekan 0,08% sepanjang kuartal ketiga 2019.

Baca Juga: Wall Street dibuka di zona hijau, saham teknologi dipimpin Apple jadi pendorongnya

Kemarin, Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS berniat mengekang investasi ke perusahaan-perusahaan China. Salah satu caranya adalah memperketat aturan pencatatan saham di bursa AS bagi perusahaan China dan delisting perusahaan-perusahaan yang melanggar.

China memperingatkan ketidakstabilan global jika terjadi pemisahan akses ke AS. Sedangkan para pelaku pasar mengatakan bahwa ancaman delisting hanya merupakan taktik menjelang negosiasi dagang AS dan China yang akan dimulai pekan depan.

Luca Paolini, chief strategist Pictet Asset Management mengatakan bahwa investor sudah terbiasa dengan pernyataan keras Presiden AS Donald Trump sebelum dia melunak lagi. "Ini adalah strategi yang sudah pernah kita lihat, menjaga tekanan sangat tinggi, dan kemudian menyelesaikan kesepakatan apapun yang mungkin," kata Paolini kepada Reuters.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ditekan Ketidakpastian

Paolini menambahkan bahwa kemajuan negosiasi dagang bulan ini mungkin akan jauh dari kesepakatan komprehensif.

"Kemungkinan implementasi delisting masih sangat rendah," kata Alessia Berardi, ekonom senior Amundi Pioneer kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa pasar tidak terlalu terpengaruh eskalasi perang dagang oleh AS.

Di sisi lain, China kemarin mengumumkan pelemahan ekspor dan peningkatan konsumsi domestik. Peningkatan ini lebih baik daripada harapan pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×