kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menghijau, S&P 500 menguji level tertinggi


Rabu, 19 Agustus 2020 / 21:13 WIB
Wall Street menghijau, S&P 500 menguji level tertinggi
ILUSTRASI. The 11 Wall St. door of the New York Stock Exchange (NYSE) is seen in New York City, New York, U.S., June 26, 2020. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka menguat pada Rabu (19/8). Penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) ini dipicu oleh kinerja sejumlah emiten retail yang lebih baik daripada prediksi.

Pada Rabu pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,47% ke 27.980. Indeks S&P 500 naik 0,13% ke 3.394. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,27% ke 11.182.

Harga saham Target Corp melesat setelah emiten retail ini melaporkan pertumbuhan penjualan yang tinggi serta pendapatan dari penjualan online yang naik hampir tiga kali lipat. Emiten retail perkakas dan perbaikan rumah Lowe's Companies Inc pun mencatat penjualan yang lebih tinggi daripada prediksi.

Baca Juga: IHSG turun 0,42% ke 5.272 di akhir perdagangan Rabu (19/8), asing jual TLKM dan BBNI

Rival Lowe's seperti Home Depot Inc dan peritel Walmart Inc pun melaporkan kinerja serupa pada Selasa lalu. "Laba ini mencerminkan pembukaan kembali ekonomi dan cek stimulus," kata Peter Cardillo, chief market economist Spartan Capital Securities kepada Reuters.

Tapi, Cardillo memperingatkan bahwa kuartal ketiga akan memiliki cerita berbeda. "Kecuali ada cek stimulus yang kembali ada dalam beberapa pekan ke depan. Tapi tampaknya ini sulit terjadi," ujar dia.

Harapan akan adanya stimulus pengganti atas stimulus yang jatuh tempo akhir Juli lalu makin tipis. Tapi, kemarin indeks S&P 500 ditutup di rekor tertinggi dan masih melanjutkan kenaikan. Nasdaq yang kemarin juga mencapai level tertinggi hari ini mengambil jeda.

Baca Juga: Suku bunga tetap 4%, rupiah menguat 0,49% ke Rp 14.773 per dolar AS

Neil Wilson, chief market analyst Markets.com mengatakan bahwa rekor pasar saham ini bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, ini menjadi tanda bahwa pasar saham bisa naik lebih tinggi karena banyak uang beredar yang tidak terpakai. "Kedua, ini adalah bubble teknologi yang dipicu oleh The Fed dengan proyeksi laba berlipat yang terlalu tinggi," ujar Wilson.

Pasar saham terus menguat setelah merosot pada Maret lalu. Triliunan dolar AS stimulus moneter dan fiskal menjadi penyokong pasar finansial sehingga indeks utama saham AS naik sekitar 55% dari level terendah Maret lalu.

Pasar saham saat ini juga menanti perkembangan politik AS. Pekan ini ada konvensi partai Demokrat dan pekan depan dimulai konvensi partai Republik.

Baca Juga: Kasus virus corona tembus 22 juta, ini 10 negara dengan infeksi tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×