kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Suku bunga tetap 4%, rupiah menguat 0,49% ke Rp 14.773 per dolar AS


Rabu, 19 Agustus 2020 / 18:26 WIB
Suku bunga tetap 4%, rupiah menguat 0,49% ke Rp 14.773 per dolar AS
ILUSTRASI. Rupiah ditutup di level Rp 14.773 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (19/8).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berada dalam tren penurunan, pada perdagangan Rabu (19/8), rupiah berhasil membalikkan keadaan. Rupiah ditutup di level Rp 14.773 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan demikian rupiah mencatatkan penguatan 0,49% dibanding penutupan Selasa (18/8) yang masih berada di level Rp 14.845 per dolar AS. Kinerja mentereng rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini berhasil terapresiasi 0,81% ke level Rp 14.786 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan penguatan rupiah hari ini didorong baik dari sentimen internal maupun eksternal. Dari luar, sentimen masih melemahnya dolar AS jadi faktor yang membuat rupiah terapresiasi.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.773 pada Rabu (19/8) setelah turun enam hari beruntun

“Sementara dari dalam negeri, BI akhirnya memutuskan tidak memangkas suku bunga acuan dan tetap berada di 4%. Selain itu, current account deficit (CAD) kita juga membaik sehingga semakin menunjukkan data ekonomi Indonesia semakin baik. Setelah pada hari sebelumnya neraca dagang juga surplus,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Setali tiga uang, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai sentimen utama pendorong rupiah adalah keputusan BI yang mempertahankan suku bunga. Selain itu, BI juga tetap menjaga tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing 3,25% dan 4,75%.

“Keputusan ini diambil sesuai dengan pertimbangan kondisi pemulihan ekonomi global di tengah pandemi virus corona. Salah satunya yang terjadi di China, meski pertumbuhan ekonomi di beberapa negara mengalami kontraksi tajam akibat pembatasan mobilisasi pada kuartal II-2020,” pungkas Ibrahim.

Baca Juga: Perry Warjiyo: Inflasi tahun ini akan bergerak di batas bawah target sasaran BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×