Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menghijau pada perdagangan Jumat, (26/4) setelah sempat terseret ke zona merah pada pembukaan perdagangan akibat terbebani penurunan saham teknologi.
Namun menjelang akhir perdagangan indeks S&P 500 serta Nasdaq Composite menguat signifikan karena didukung peningkatan laba sejumlah perusahaan yang naik di atas perkiraan analis.Kemudian ditopang laporan Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang meningkat 3,2% pada kuartal pertama.
Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 81,25 poin, atau 0,31%, menjadi 26.543,33, Indeks S&P 500 naik 13,71 poin, atau 0,47%, menjadi 2.939,88 dan Indeks Nasdaq Composite menambahkan 27,72 poin, atau 0,34%, menjadi 8.146,40.
Selama pekan ini, indeks S&P 500 tercatat naik ,1,2% , dan indeks Nasdaq Composite naik 1,86% sementara Dow Jones turun 0,06%.
Penguatan S&P pada perdagangan Jumat ditopang penguatan saham-saham sektor konsumen yang naik 0,9%. Sokongan terbesar berasal dari Amazon.com,inc yang naik 2,5% setelah laba kuartalan raksasa e-commerce tersebut melesat dua kali lipat dan melampaui perkiraan analis di Wall Street.
Kemudian Ford Motor Co juga mendorong pergerakan indeks dengan kenaikan saham signifikan 10,7% dan merupakan saham yang mengalami kenaikan terbesar di indeks S&P, setelah produsen pembuat mobil tersebut membukukan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan sebagian besar analis. Ford Motor mencatatkan penjualan truk pickup yang kuat di pasar utama AS.
Pergerakan Wall Street juga ditopang kenaikan saham Walt Disney Co yang naik 1,95% setelah film pahlawan super Marvel Studios "Avengers" Endgame" mencatat rekor US$ 60 juta di AS dan menjadi film box office di Kanada selamat debut perdananya pada hari Kamis malam.
Namun pergerakan harga saham Intel Corp yang merosot 8,99% pada penutupan perdagangan setelah memangkas proyeksi pendapatan setahun penuh dan meleset dari estimasi penjualan untuk bisnis pusat data utamanya dalam laporan triwulanan Kamis malam.
Saham-saham produsen minyak juga ikut merosot seperti Exxon Mobil Corp turun 2% setelah laba kuartalannya meleset dari perkiraan.
Sebelum pasar dibuka, data Departemen Perdagangan AS menunjukkan PDB naik lebih cepat dari yang diharapkan karena inventaris tinggi sementara belanja konsumen dan bisnis melambat tajam, dan investasi pembangunan rumah mengalami kontraksi untuk kuartal kelima berturut-turut.
Brian Battle, direktur perdagangan di Performance Trust Capital Partners di Chicago mengatakan data PDB AS ini menunjukkan kalau ekonomi tidak akan mengalami resesi dalam.
"Beberapa dari angka-angka itu agak lunak tetapi segala sesuatu yang bisa salah minggu ini tidak, ”katanya.
Ia menambahkan, musim laporan pendapatan perusahaan yang beragam telah menunjukkan hasil positif. Sekarang perhatian investor beralih dan tertuju pada pertemuan The Fed pekan depan. Pertemuan Federal Reserve AS akan dimulai pada hari Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News