kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street memerah, Dow Jones turun untuk hari ke-2 akibat lonjakan kasus corona


Selasa, 08 Desember 2020 / 22:49 WIB
Wall Street memerah, Dow Jones turun untuk hari ke-2 akibat lonjakan kasus corona
ILUSTRASI. Wall Street


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka memerah pada perdagangan Selasa (8/12), terseret lonjakan kasus corona yang mengancam pulihnya perekonomian. Sementara investor menunggu kemajuan dalam negosiasi paket baru bantuan COVID-19.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 71,84 poin atau 0,24%, pada pembukaan ke 29.997,95.

Indeks S&P 500 dibuka lebih rendah 8,91 poin atau 0,24%, pada 3.683,05. Sedangkan Nasdaq Composite turun 16,77 poin atau 0,13% menjadi 12.503,17 pada bel pembukaan.

Para pemimpin Republik dan Demokrat mengatakan Senin bahwa Kongres sedang mencoba untuk memperpanjang pendanaan pemerintah. Dengan tambahan sepekan, Kongres mencoba mencapai kesepakatan tentang bantuan baru untuk Covid-19.

Berita itu muncul setelah sekelompok senator bipartisan meluncurkan proposal stimulus US$ 908 miliar minggu lalu.

“Berita dari Washington DC bahwa pembicaraan stimulus fiskal telah dilanjutkan juga merupakan perkembangan yang positif,” tulis Willie Delwiche, analis di Baird dilansir dari CNBC.

Baca Juga: Aktivitas pagi miliarder: Buffett suka makan McD, Musk balas email soal kritikan

"Berita utama ini datang pada saat yang kritis karena kita tetap berada dalam masa yang penuh tantangan baik dari segi kesehatan maupun ekonomi."

Seruan untuk bantuan baru didorong sebelum akhir tahun menguat baru-baru ini karena pertumbuhan lapangan kerja AS terus melambat dan jumlah kasus Covid-19 terus meningkat.

Lebih dari 14,8 juta kasus virus corona telah dikonfirmasi di AS, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Tingkat infeksi harian di AS juga berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

Lonjakan terbaru dalam kasus Covid-19 ini telah menyebabkan beberapa negara bagian dan kota menerapkan kembali tindakan jarak sosial yang lebih ketat.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan Senin bahwa pembatasan yang lebih parah akan diberlakukan jika rumah sakit mencapai titik kritis.

"Anda tidak bisa membebani sistem rumah sakit," kata Cuomo. "Membebani sistem rumah sakit berarti orang meninggal di lorong."

Peningkatan infeksi Covid, ditambah dengan ketidakpastian seputar bantuan fiskal tambahan, menjatuhkan Dow dan S&P 500 dari level rekor pada hari Senin.

Baca Juga: Mengintip rutinitas Warren Buffett hingga Elon Musk di pagi hari

Dow turun hampir 150 poin atau 0,5%. S&P 500 mundur 0,2%. Namun, Nasdaq Composite naik 0,5% ke rekor baru karena para pedagang menjual saham bernilai demi nama-nama dengan pertumbuhan tinggi.

Yang pasti, Food and Drug Administration mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech memberikan perlindungan setelah dosis pertama.

FDA juga mengatakan tidak menemukan masalah keamanan dengan vaksin tersebut. Inggris memberikan suntikan pertama obat tersebut pada hari Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×