kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street memerah didorong aksi jual investor untuk merealisasikan keuntungan


Jumat, 01 Mei 2020 / 05:15 WIB
Wall Street memerah didorong aksi jual investor untuk merealisasikan keuntungan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup memerah pada akhir perdagangan Kamis (29/4) dipicu aksi ambil untung yang dilakukan investor pada pengujung April dimana S%P 500 mencatatkan keuntungan bulanan terbaik selama 33 tahun, di tengah data suram ekonomi dan laporan kinerja emiten yang mixed.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 288,14 poin atau 1,17% ke 24.345,72, S&P 500 turun 27,08 poin atau 0,92% ke 2.912,43 dan Nasdaq Composite turun 25,16 poin atau 8.889,55.

Baca Juga: Indeks S&P 500 tergelincir setelah data penggangguran yang suram dirilis

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500 ditutup negatif kecuali sektor diskresi konsumen dan layanan komunikasi. Sektor keuangan dan material mencatat persentase kerugian terbesar.

Musim laporan keuangan terus berlanjut, dengan 238 perusahaan di S&P 500 merilis laporan kinerja kuartalannya. 

Saham Facebook naik 5,2% setelah melaporkan pendapatan kuartalannya yang lebih baik dari perkiraan.

American Airlines mencetak kerugian kuartal pertama sejak bangkit dari kebangkrutan tahun 2013, dan membuat sahamnya anjlok 4,9%.

Di tengah aksi jual investor dan memerahnya tiga indeks utama Amerika, S&P 500 dan Dow Jones mencatat kenaikan persentase bulanan terbesar sejak Juni 1987, sementara Nasdaq mencatatkan bulan terbaik sejak Juni 2000.

Penghitungan klaim pengangguran selama lima minggu mencapai 30 juta dan belanja konsumen anjlok, memberikan gambaran lain dari dampak ekonomi yang semakin hancur akibat lockdown yang meluas.

"Kami telah menjalankan yang luar biasa, tetapi kami mencatat ekonomi terburuk sejak depresi hebat," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management Chicago seperti dikutip Reuters.

"Bisnis dan pendapatan mungkin tidak akan kembali secepat yang diharapkan oleh pemulihan berbetuk v di Wall Street."

Baca Juga: Wall Street melonjak meski ekonomi AS kontraksi 4,8%

Federal Reserve mengumumkan akan memperluas program pinjaman Main Street dengan menurunkan ukuran pinjaman umum dan memperluas kelayakan.

"Wall Street menyukai semua program yang menyatu antara pemerintah dan The Fed," imbuh Nolte.

"Jadi Wall Street baik-baik saja, tetapi Main Street akan jadi proses yang lebih lama." 

Volme perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,80 miliar saham dengan rata-rata 12,3 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×