kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street memerah akibat panasnya hubungan AS-China dan lonjakan kasus corona


Jumat, 24 Juli 2020 / 21:55 WIB
Wall Street memerah akibat panasnya hubungan AS-China dan lonjakan kasus corona
ILUSTRASI. Wall Street. Bursa saham AS memerah akibat panasnya hubungan AS-China dan lonjakan kasus corona. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun pada pembukaan perdagangan hari Jumat karena ketegangan AS-China dan kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19 membebani sentimen investor.

Pada 10:08 ET, Dow Jones Industrial Average .DJI turun 109,47 poin, atau 0,41%, pada 26.542,86. Sementara S&P 500 .SPX turun 18,68 poin, atau 0,58%, pada 3.216,98. 

Baca Juga: Wall Street tumbang, saham Apple dan Microsoft merosot lebih dari 4%

Sedangkan Nasdaq Composite .IXIC turun 138,00 poin, atau 1,32%, pada 10.323,42.

Saham sektor teknologi adalah hambatan terbesar pada semua tiga indeks utama dengan Apple Inc, Amazon.com Inc dan Microsoft Corp masing-masing turun antara 0,8% dan 1,9%.

Selama tiga hari berturut-turut, Amerika Serikat mencatat lebih dari 1.100 kematian terkait dengan virus corona baru pada hari Kamis, yang telah menginfeksi sekitar 4 juta orang Amerika.

S&P 500 mundur dari level tertinggi dalam lima bulan karena terbebani oleh kerugian pada saham teknologi dan kenaikan mengejutkan dalam klaim pengangguran AS serta tarik ulur langkah Washington atas langkah-langkah stimulus.

"Pertanyaan berlanjut tentang bagaimana pemulihan akan mempertahankan momentumnya ketika kasus virus corona terus meningkat," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Indeks S&P 500 mencari arah di tengah data tenaga kerja yang mengecewakan

Survei terbaru menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level tertinggi enam bulan pada bulan Juli, tetapi perusahaan melaporkan penurunan pesanan baru karena kebangkitan kasus COVID-19 yang baru membebani permintaan.

Optimisme tentang vaksin virus corona potensial dan paket stimulus fiskal telah membantu benchmark S&P 500 mengganti semua kerugiannya untuk tahun ini.

Sentimen lain adalah dari Beijing yang memerintahkan Washington untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu, beberapa hari setelah AS memerintahkan penutupan konsulat China di Houston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×