kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.109   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.164   6,11   0,09%
  • KOMPAS100 1.073   -0,32   -0,03%
  • LQ45 841   -0,90   -0,11%
  • ISSI 218   0,01   0,01%
  • IDX30 430   0,13   0,03%
  • IDXHIDIV20 518   0,05   0,01%
  • IDX80 122   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 128   0,44   0,35%
  • IDXQ30 143   0,03   0,02%

Wall Street Melemah pada Selasa (17/12 Pagi, Investor Menunggu Pemangkasan Suku Bunga


Selasa, 17 Desember 2024 / 21:52 WIB
Wall Street Melemah pada Selasa (17/12 Pagi, Investor Menunggu Pemangkasan Suku Bunga
ILUSTRASI. Wall Street melemah di awal perdagangan hari ini menjelang rapat terakhir Federal Reserve tahun 2024.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah di awal perdagangan hari ini menjelang rapat terakhir Federal Reserve tahun 2024. Pasar saham Amerika Serikat (AS) juga tertekan setelah data penjualan ritel yang kuat menunjukkan ketahanan konsumen yang berkelanjutan. 

Selasa (17/12) pukul 21.46 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,58% ke 43.456. Indeks S&P 500 turun 0,50% ke 6.044. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,31% ke 20.110.

Data menunjukkan penjualan ritel AS bulan November naik 0,7% secara bulanan di tengah percepatan pembelian kendaraan bermotor. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 0,5%. Penjualan ritel tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan, dan layanan makanan naik tipis 0,4%.

"Itu hanya bukti lebih lanjut bahwa pada tingkat agregat, konsumen AS masih dalam kondisi yang sangat baik ... yang membuktikan bahwa ekonomi AS berada pada posisi yang kuat," kata Eric Sterner, kepala investasi untuk Apollon Wealth Management seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Asing Terus Jual Saham BBRI, Cek Saham Net Sell Terbesar pada Selasa (17/12)

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun tipis setelah data tersebut, tetapi masih pada level tertinggi dalam tiga minggu terakhir sebesar 4,428%. Yield obligasi yang masih tinggi menekan ekuitas yang sensitif terhadap suku bunga, karena taruhan pasar menguat pada Fed yang lebih berhati-hati pada tahun 2025.

Pemotongan 25 basis poin dari Fed pada hari Rabu (18/12) sudah diperhitungkan. Tetapi sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada pertemuannya di bulan Januari, karena indikator ekonomi menunjukkan ketahanan yang berkelanjutan dan inflasi kuat.

Namun, ekspektasi bahwa Fed mungkin memproyeksikan pertumbuhan pada tahun depan membuat "dot plot" menjadi perhatian utama investor pada hari Rabu. Prediksi ini mempertimbangkan kebijakan potensial pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump.

Megacap yang sensitif terhadap suku bunga beragam dalam perdagangan prapasar. Harga saham Nvidia turun 1,9% dan Amazon.com turun 0,5%. Harga saham Tesla naik 2,1% setelah Mizuho menaikkan peringkat saham produsen kendaraan listrik itu menjadi "outperform" dari "neutral" dan menaikkan target harganya sebesar US$ 285 menjadi US$ 515.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,39%, Intip Saham-Saham yang Masih Naik Double Digit

Indeks Volatilitas CBOE, "pengukur rasa takut" Wall Street, naik di atas 15 untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu.

Namun, saham AS tetap berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri Desember dengan catatan positif. S&P 500 ditetapkan untuk tahun terbaiknya sejak 2019 dengan kenaikan lebih dari 27% tahun ini. Kenaikan S&P 500 didorong oleh keuntungan di perusahaan teknologi, pemotongan suku bunga Fed, dan optimisme atas dampak kebijakan perusahaan Trump.

"Saya pikir mungkin ada aksi ambil untung ... ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut S&P memberikan laba lebih dari 20%, itu hanya ketiga kalinya terjadi dalam seabad terakhir," kata Sterner.

Alokasi investor untuk pasar saham AS mencapai rekor tertinggi bulan ini, menurut survei dari BofA Global Research.

Baca Juga: Wall Street: Nasdaq Cetak Rekor Penutupan Tertinggi, Pasar Menanti Keputusan The Fed

Saham yang berfokus pada kripto terus menguat karena bitcoin melampaui US$ 107.000. Harga saham MARA Holdings naik 3% dan Riot Platforms naik 3,1%.

Harga saham Pfizer naik 2,5% setelah perusahaan farmasi itu memperkirakan laba tahun 2025 yang kira-kira sesuai dengan ekspektasi Wall Street.

Harga saham Affirm Holdings turun 3,6%. Perusahaan buy now pay later ini mengusulkan penawaran privat obligasi senior yang dapat dikonversi senilai US$ 750 juta.

Selanjutnya: Ramaikan Persaingan, Lenovo Luncurkan Laptop Gaming Anyar, Harganya Rp 23 Juta

Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×