CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Wall Street Melemah, Dipicu Data Inflasi CPI yang Lebih Tinggi dari Perkiraan


Kamis, 10 Oktober 2024 / 20:57 WIB
Wall Street Melemah, Dipicu Data Inflasi CPI yang Lebih Tinggi dari Perkiraan
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Kamis (10/10).REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Kamis (10/10), setelah data inflasi AS pada September 2024 lebih tinggi dari yang diperkirakan. Hal ini membuat Federal Reserve kemungkinan akan tetap berada pada jalur penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 84 poin, atau 0,14% ke level 42.446,37. S&P 500 turun 13,7 poin, atau 0,24% ke level 5.778,36, sementara Nasdaq Composite turun 91,0 poin, atau 0,50% ke level 18.200,618.

Inflasi alias Indeks Harga Konsumen naik 0,2% secara bulanan dan 2,4% secara tahunan. Kedua angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters. 

Baca Juga: Wall Street Menguat pada Rabu (9/10), Dow Jones & S&P 500 Tembus Rekor Tertinggi

Inflasi inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, naik 3,3% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan 2,3%. 

Setelah data inflasi dirilis, para pedagang menguatkan taruhan pada pemotongan 25 bps pada bulan November sebesar 85%, dengan peluang 15% tidak ada perubahan sama sekali, menurut FedWatch CME. 

"Pasar bereaksi karena Anda memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed yang besar dan risiko bahwa Fed tidak akan terlalu mendukung pasar," kata Cameron Dawson, kepala investasi di NewEdge Wealth.

Namun, klaim pengangguran mingguan juga naik menjadi 258.000 untuk minggu yang berakhir pada 5 Oktober, dibandingkan dengan perkiraan 230.000.

"Data CPI yang datang lebih panas dari yang diharapkan, dan pada saat yang sama klaim pengangguran awal benar-benar meningkat, tentu saja merupakan pesan yang membingungkan bagi pasar," kata Dawson.

"Apakah itu berarti Fed akan mampu memberikan tingkat penuh dari pemangkasan suku bunga yang diharapkan adalah pertanyaan yang bagus."

Kinerja pasar ekuitas sebagian besar didorong oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, dengan para pedagang sekarang mencermati seberapa jauh bank sentral akan menurunkan suku bunga pada tahun ini.

Baca Juga: Wall Street Terkoreksi Tipis Jelang Rilis Risalah FOMC The Fed

Awal musim pendapatan kuartal ketiga juga menjadi fokus investor, dengan bank-bank besar dijadwalkan melaporkan hasil pada hari Jumat. Hasil mereka akan menjadi kunci dalam memastikan apakah reli ekuitas baru-baru ini berkelanjutan.

Selain musim pendapatan, investor juga bergulat dengan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS bersamaan dengan dampak konflik Timur Tengah terhadap harga minyak dan pemilihan presiden AS mendatang.

Investor juga memantau dampak Badai Milton, yang menghantam pantai barat Florida pada Rabu malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×