kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street masih tertekan akibat varian baru Covid-19


Selasa, 30 November 2021 / 22:20 WIB
Wall Street masih tertekan akibat varian baru Covid-19
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street bergerak bervariasi dengan kenaikan pada indeks yang berisi saham-saham teknologi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street bergerak bervariasi dengan kenaikan pada indeks yang berisi saham-saham teknologi.

Tekanan pasar saham ini menyusul peringatan dari kepala eksekutif pembuat vaksin Moderna tentang efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian omicron. Alhasil, saham-saham perjalanan, energi, dan perbankan turun.

Selasa (30/11) pukul 22.10 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,63% ke 34.914. Indeks S&P 500 melemah 0,44% ke 4.635. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,15% ke 15.800.

Baca Juga: IHSG Tak Mampu Menanjak di Akhir Perdagangan, Selasa (30/11)

Pasar ekuitas global jatuh setelah CEO Moderna Stéphane Bancel juga mengatakan kepada Financial Times bahwa kemungkinan komposisi vaksin saat ini perlu dimodifikasi.

Menambah ketakutan, Regeneron Pharmaceuticals Inc mengatakan pengobatan antibodi Covid-19 dan obat serupa lainnya bisa kurang efektif terhadap varian omicron.

"Varian baru ini telah menyebabkan musuh terburuk kenaikan pasar yakni ketidakpastian," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York kepada Reuters.

Baca Juga: Merosot 1,13%, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (1/12)

Cardillo mengatakan, mungkin pasar saham tidak akan runtuh. "Tetapi saya memperkirakan akan terjadi koreksi seperti sekarang, penurunan 1%-0,5% lalu reli sedikit dan kembali turun lagi. Maju satu langkah dan mundur dua langkah," ujar dia

Occidental Petroleum memimpin penurunan di antara saham energi setelah harga minyak merosot hampir 3% karena kekhawatiran permintaan.

Harga saham perbankan utama Wall Street tenggelam, mengikuti penurunan imbal hasil Treasury. Permintaan safe haven menyebabkan harga US Treasury naik sehingga yield turun. Bank of America adalah pecundang terbesar di antara rekan-rekan, turun 2%.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,17% tahun depan

American Airlines Group jatuh paling banyak di antara saham maskapai, yang turun antara 1,5% dan 1,9%. Operator kapal pesiar Carnival Corp, Royal Caribbean dan Norwegian Cruise Line masing-masing turun sekitar 2%.

Ketidakpastian varian baru telah memicu alarm baru pada saat kebuntuan rantai pasokan membebani pemulihan ekonomi. Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat AS pada pukul 10 pagi waktu Washington untuk membahas pemulihan ekonomi dari pandemi.

Sebagai bagian dari sambutannya yang disiapkan, Powell mengatakan dia terus memperkirakan inflasi akan surut selama tahun depan. Tapi, Powell memperingatkan bahwa varian baru Covid-19 memperkeruh prospek, dan harga dapat terus naik lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: IHSG melorot 1,13% di hari terakhir November, melemah 0,87% sebulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×