kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street kompak menguat, disokong data tenaga kerja AS yang membaik


Jumat, 03 Juli 2020 / 05:30 WIB
Wall Street kompak menguat, disokong data tenaga kerja AS yang membaik


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menghijau pada akhir perdagangan Kamis (2/7) menjelang libur panjang akhir pekan yang didukung oleh data ketenagakerjaan yang solid, menandakan pemulihan ekonomi Amerika Serikat berjalan dengan baik.

Ketiga indeks utama AS menguat, dengan benchmark S&P 500 membukukan kenaikan harian keempat berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 9239 poin atau 0,36% ke 25.827,36, S&P 500 naik 14,15 poin atau 0,45% ke 3.130,01 dan Nasdaq Composite naik 53 poin atau 0,52% ke 10.207,63.

Dari 11 sektor utama S&P 500, semuanya ditutup lebih tinggi, kecuali layanan real estate dan komunikasi. Saham Microsoft Corp memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500, dan pada bulan Juni mempertahankan posisi teratasnya sebagai saham yang paling banyak diinvestasikan secara global, menurut data dari platform perdagangan eToro.

Baca Juga: Rekor, Tesla salip Toyota sebagai perusahaan paling bernilai di Wall Street

Tesla Inc melonjak 8,0% setelah pengiriman kendaraan kuartal kedua pembuat mobil listrik itu mengalahkan perkiraan Wall Street.

Volume transaksi perdagangan saham di AS mencapai 10,03 miliar saham, degan rata-rata 13,24 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, ekonomi AS mencatat penambahan 4,8 juta pekerjaan pada Juni, 1,8 juta lebih tinggi dari yang diperkirakan analis.

"Ada banyak hal yang disukai dalam data ekonomi untuk minggu ini," kata Paul Nolte, manajer portofolio Kingsview Asset Management Chicago seperti dikutip Reuters.

"Dan masih ada pembicaraan bahwa akan ada lebih banyak stimulus dari Washington setelah mereka kembali dari liburan peringatan kemerdekaan AS Fourth of July."

Namun, bahkan dengan rekor kenaikan gaji bulan Mei dan Juni berturut-turut, baru sebagian kecil dari pasar tenaga kerja yang pulih dari 22 juta pekerjaan yang hilang dalam penurunan Maret-April.

Pemulihan ekonomi AS dapat terhenti ketika kasus baru Covid-19 mencapai rekor tertinggi dan beberapa negara bagian yang paling terpukul oleh kebangkitan menghentikan atau membalikkan rencana untuk membuka kembali ekonomi mereka.

Pada hari Kamis, Florida melaporkan 10.000 kasus baru Covid-19 yang memecahkan rekor, lebih buruk daripada negara Eropa mana pun yang melaporkan puncak wabah mereka.

Baca Juga: Nasdaq rekor lagi, Wall Street terdongkrak data manufaktur dan vaksin corona

"Dengan lonjakan (kasus baru Covid-19) kami telah melihat negara bagian yang lebih besar seperti Texas, California dan Florida, mereka mengambil langkah untuk mengembalikan rencana pembukaan kembali (ekonomi) mereka," tambah Nolte. 

"Dan itu akan memperlambat pertumbuhan keseluruhan dan belanja konsumen di wilayah itu."

Dalam beberapa minggu mendatang, fokus perhatian pelaku pasar akan tertuju pada musim pelaporan kuartal kedua. Secara agregat, analis sekarang memperkirakan laba S&P telah turun 43,1% karena perusahaan bergulat dengan jatuhnya permintaan dan gangguan rantai pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×