kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Jatuh Terseret Saham Meta dan Bank


Selasa, 06 Desember 2022 / 22:56 WIB
Wall Street Jatuh Terseret Saham Meta dan Bank
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street jatuh terseret saham Meta Platforms dan bank pada Selasa (6/12). Sementara investor khawatir tentang siklus kenaikan suku bunga yang lebih lama meskipun ada peringatan potensi resesi tahun depan.

Melansir Reuters, pukul 10:10 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 122,67 poin atau 0,36% ke 33.824,43, S&P 500 turun 33,20 poin atau 0,83% ke 3.965,64, dan Nasdaq Composite turun 159,02 poin atau 1,41 % pada 11.080,92.

Saham Meta turun 5,8% dan sangat membebani S&P 500 dan Nasdaq. Menyusul laporan tentang keputusan Uni Eropa yang mengatakan Facebook dan Instagram seharusnya tidak menwajibkan pengguna untuk menyetujui iklan yang dipersonalisasi berdasarkan aktivitas digital mereka.

Saham Bank of America merosot 2,9% untuk memimpin penurunan di sektor keuangan. Kepala eksekutif pemberi pinjaman itu mengatakan, penelitian bank memperkirakan tiga perempat pertumbuhan negatif ringan tahun depan.

Bos JPMorgan Chase and Co Jamie Dimon juga memperingatkan resesi ringan hingga yang lebih parah di masa depan.

"Ini adalah ketakutan resesi yang dimiliki banyak investor...kekhawatirannya adalah keuntungan mulai turun lebih berarti dalam resesi," kata Rick Meckler, partner Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun (6/12), Setelah Aksi Jual di Tengah Kekhawatiran The Fed

"Investor sedang berjuang di antara gambaran saat ini, suku bunga yang terus meningkat meskipun pada klip yang lebih lambat dan menantikan titik di mana kenaikan suku bunga berhenti dan berakhir."

Taruhan pasar uang menunjuk pada peluang 91% bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan 13-14 Desember mendatang.

Dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 4,995% pada Mei 2023, naik dari perkiraan 4,92% pada Senin sebelum data PMI.

Kekhawatiran tentang kenaikan tajam dalam biaya pinjaman telah mendorong dolar, sambil membebani ekuitas dan pasar obligasi tahun ini, dengan S&P 500 turun 16,8% dan bagian kurva imbal hasil Treasury terbalik secara luas - pertanda resesi.

Pada 2 Desember, analis memperkirakan perusahaan S&P 500 melaporkan penurunan 0,6% pada pendapatan kuartal keempat setelah membukukan kenaikan 4,4% pada kuartal ketiga, menurut data Refinitiv IBES.

Sementara itu, pemilihan putaran kedua Selasa di Georgia antara Senator Demokrat AS Raphael Warnock dan mantan bintang sepak bola Republik Herschel Walker akan menentukan apakah partai Presiden Joe Biden dapat memperluas mayoritas tipisnya di Senat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×