kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street ditutup menguat untuk menutup pekan yang lesu, S&P 500 rekor lagi


Sabtu, 12 Juni 2021 / 05:58 WIB
Wall Street ditutup menguat untuk menutup pekan yang lesu, S&P 500 rekor lagi
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat di akhir pekan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup sedikit lebih tinggi pada akhir pekan yang lesu ini. Dari tiga indeks utama, Nasdaq menguat paling tinggi, disusul S&P 500 yang menuju rekor penutupan tertinggi kedua secara berturut-turut.

Jumat (11/6), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik tipis 13,36 poin atau 0,04% menjadi 34.479,6, indeks S&P 500 menguat 8,26 poin atau 0,19% ke 4.247,44 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 49,09 poin atau 0,35% ke level 14.069,42.

Di antara 11 sektor utama di S&P 500, rebound saham keuangan dan teknologi memimpin laju kenaikan. Sementara sektor perawatan kesehatan mengalami penurunan persentase terbesar di akhir pekan ini.

Dengan hasil ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq tercatat menguat di pekan ini Sementara indeks Dow Jones membukukan pelemahan mingguan yang tipis dalam satu minggu terakhir. 

Pada perdagangan akhir pekan ini, bursa saham Amerika Serikat (AS) ini bergerak tipis karena minim sentimen. Sebagian besar fokus berpusat pada data harga konsumen yang dirilis hari Kamis (10/6), yang berhasil meredakan kegelisahan selama durasi gelombang inflasi saat ini.

"Hari ini sunyi," kata Oliver Pursche, Senior Vice President Wealthspire Advisors di New York. 

"Musim panas akan segera tiba, orang-orang keluar dari pekerjaan lebih awal dan tidak ada berita yang secara material akan mendorong pasar ke kedua arah. Jadi investor kini akan menunggu hingga musim pendapatan dimulai," tambah Pursche. 

Baca Juga: Wall Street menguat tipis, Dow Jones masih turun dalam sepekan

Pasar saham benar-benar bergerak lebih tenang setelah Federal Reserve berulang kali mengatakan bahwa lonjakan harga jangka pendek tidak akan mengerek inflasi dalam jangka panjang. 

Hal itu terbukti dalam laporan Sentimen Konsumen yang dirilis Universitas Michigan pada Jumat. Dari data itu terlihat ekspektasi inflasi mereda dari lonjakan bulan lalu.

Investor sekarang mengalihkan perhatian mereka ke pernyataan The Fed yang akan melakukan pertemuan kebijakan moneter selama dua hari di minggu depan. Pelaku pasar berharap, bank sentral AS itu dapat memberikan pedoman terkait jadwal bank sentral untuk menaikkan suku bunga utama.

"Pandangan kami tetap bahwa data inflasi bersifat sementara dan akan berada di kisaran angka 2% untuk tahun ini," tambah Pursche.

Yield US Treasury tenor acuan membukukan penurunan mingguan terbesar dalam hampir setahun. Ini membebani sektor keuangan yang sensitif terhadap bunga dalam beberapa sesi terakhir.

Sementara itu, Food and Drug Administration menghadapi kritik yang meningkat atas "percepatan persetujuan" obat Alzheimer Biogen Inc Aduhelm tanpa bukti kuat kemampuannya untuk memerangi penyakit.

Alhasil, saham Biogen berakhir melemah 4,4%/ Sementara sektor kesehatan yang lebih luas turun 0,7%.

Sebagian besar volume perdagangan minggu ini disebabkan oleh fenomena "saham meme" yang didorong oleh media sosial yang sedang berlangsung, di mana investor ritel berkerumun di sekitar saham yang sangat pendek.

Tetapi pergerakan saham meme dapat diredam pada hari Jumat, dengan saham AMC Entertainment yang melesat 15,4%.

Selanjutnya: Gedung kantor pusat UBS London bakal dijual seharga US$ 1,4 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×