Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit lebih tinggi pada Kamis (26/12). Memperpanjang tren kemenangan menjadi lima sesi berturut-turut meskipun volume perdagangan ringan dan kenaikan imbal hasil obligasi AS membebani saham teknologi megacap utama.
Sementara, Nasdaq Composite dan S&P 500 berakhir sedikit di zona negatif, masing-masing turun tipis dan menghentikan tren kenaikan mereka.
Nasdaq mengakhiri rangkaian empat sesi penutupan lebih tinggi, sementara S&P 500 menghentikan kemenangan selama tiga sesi.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Anjlok Pasca Libur Natal, Investor Menanti Reli Santa Claus
Melansir Reuters, Indeks S&P 500 turun 2,45 poin (0,04%) menjadi 6.037,59 dan Nasdaq Composite melemah 10,77 poin (0,05%) ke 20.020,36. Sementara, Dow Jones Industrial Average naik 28,77 poin (0,07%) menjadi 43.325,80.
Enam dari tujuh saham megacap mengalami penurunan, dipimpin oleh Tesla yang turun 1,8%.
Satu-satunya pengecualian adalah Apple, yang naik 0,3% dan semakin mendekati status sebagai perusahaan pertama di dunia dengan nilai pasar mencapai US$4 triliun.
Investor bereaksi terhadap imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang naik, termasuk yield obligasi 10 tahun yang mencapai level tertinggi sejak awal Mei di 4,64% pada sesi sebelumnya.
Namun, pelelangan obligasi tujuh tahun yang kuat di sore hari membantu menurunkan yield, dengan obligasi 10 tahun berada di 4,58% pada akhir perdagangan.
Baca Juga: Dolar Tetap Tangguh, Pasar Saham Asia Masih Meriah Jelang Akhir Tahun
Kenaikan imbal hasil biasanya berdampak negatif pada saham pertumbuhan, karena biaya pinjaman untuk ekspansi meningkat.
Dengan pasar yang semakin didominasi oleh saham teknologi megacap seperti Magnificent Seven, tekanan pada kinerja mereka dapat memengaruhi indeks acuan secara keseluruhan.
Saham teknologi megacap sempat melemah pada musim panas, saat investor mengalihkan modal ke sektor lain yang menawarkan nilai lebih.
Namun, sejak pemilu AS pada November, saham ini kembali menguat dan mengungguli versi equal-weighted dari S&P 500, menurut Adam Turnquist, Kepala Strategi Teknis di LPL Financial.
"Sebagai analis teknis, kita ingin melihat terobosan dalam hal absolut dan relatif, dan saham Mag 7 menunjukkan pola yang sangat konstruktif menuju akhir tahun," katanya.
Baca Juga: Warren Buffett Punya 1 Kualitas Diri yang Bikin Dirinya Kaya Raya, Apa Itu?
Asal tahu, ketiga indeks utama telah mencatat rekor tertinggi beberapa kali tahun ini, didukung harapan suku bunga yang lebih rendah dan potensi keuntungan dari kecerdasan buatan (AI).
Namun, pasar saham AS menghadapi perlambatan pada bulan Desember setelah reli yang dipicu oleh pemilu di November, di tengah kekhawatiran mengenai proyeksi The Fed tentang pemotongan suku bunga yang lebih sedikit pada 2025.
Turnquist menambahkan bahwa kenaikan pasar baru-baru ini sangat bergantung pada Magnificent Seven, sehingga diperlukan kontribusi dari sektor lain untuk mendukung kenaikan indeks lebih lanjut.
Data terbaru pada Kamis menunjukkan klaim tunjangan pengangguran baru di AS turun ke level terendah dalam sebulan terakhir, mencerminkan pasar tenaga kerja yang masih kuat meski mulai mendingin.
Pasar memasuki periode yang secara musiman kuat, dikenal sebagai "Santa Claus rally", di mana biasanya terdapat peningkatan akibat likuiditas rendah, tax-loss harvesting, dan investasi dari bonus akhir tahun.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham untuk Jumat (27/12)
Menurut Stock Trader’s Almanac, S&P 500 mencatat kenaikan rata-rata 1,3% dalam lima hari perdagangan terakhir Desember dan dua hari pertama Januari sejak 1969.
Saham terkait cryptocurrency turun setelah Bitcoin melemah 3,9%. Saham MicroStrategy, MARA Holdings, dan Coinbase Global masing-masing turun antara 1,9% hingga 4,8%.
Dari 11 sektor di S&P, beberapa yang melemah termasuk sektor konsumen discretionary, yang turun 0,6%, serta sektor energi, yang turun tipis 0,1% mengikuti pergerakan harga minyak mentah AS.
Selanjutnya: Promo JSM Superindo 27-29 Desember 2024, Beli 1 Gratis 1 Nugget-Sosis-Chicken Fillet
Menarik Dibaca: Promo JSM Superindo 27-29 Desember 2024, Beli 1 Gratis 1 Nugget-Sosis-Chicken Fillet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News