kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street dilanda berbagai tekanan menjelang akhir pekan


Jumat, 29 Januari 2021 / 21:57 WIB
Wall Street dilanda berbagai tekanan menjelang akhir pekan
ILUSTRASI. Wall Street melemah jelang akhir pekan terakhir bulan Januari.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah jelang akhir pekan terakhir bulan Januari. Data vaksin dari Johnson & Johnson yang menunjukkan efektivitas 66% dosis tunggal dalam uji global menjadi salah satu pemberat selain data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memburuk.

Jumat (29/1) pukul 21.50 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,96% ke 30,316. Nasdaq Composite turun 0,90% ke 13.217. Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,78% ke 3.757.

Belanja konsumen turun dalam dua bulan berturut-turut hingga Desember di tengah pembatasan bisnis untuk menahan penyebaran Covid-19. Belanja konsumen yang mengontribusi dua pertiga ekonomi Amerika Serikat (AS) turun 0,2% pada bulan lalu setelah turun 0,7% di bulan November.

Angka tersebut lebih baik daripada prediksi polling Reuters yang meramalkan penurunan 0,4% di bulan Desember.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar BEI turun Rp 519,64 triliun dalam sepekan

Harga saham Johnson & Johnson turun 3,9% dalam perdagangan pra-pasar setelah pembuat obat itu mengatakan vaksin dosis tunggalnya 72% efektif dalam mencegah Covid-19 di AS, dengan tingkat yang lebih rendah sebesar 66% yang diamati secara global.

Hasil tersebut mengecewakan jika dibandingkan dengan standar tinggi yang ditetapkan oleh dua vaksin resmi dari Pfizer Inc/BioNTech SE dan Moderna Inc, yang sekitar 95% efektif dalam mencegah gejala penyakit dalam uji coba penting ketika diberikan dalam dua dosis. "Perhatiannya adalah jika jauh kurang efektif, maka kepercayaan investor dan konsumen akan jauh lebih rendah," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research kepada Reuters.

Kekhawatiran akan tekanan meningkat setelah sejumlah investor ritel kembali memperdagangkan saham di perusahaan termasuk GameStop Corp, AMC Entertainment Holdings Inc, dan BlackBerry Ltd.

Baca Juga: Net buy asing Rp 11,11 triliun, investor bisa cermati saham-saham yang diburu asing

Saham perusahaan-perusahaan ini melonjak setelah Robinhood dan Interactive Brokers mengatakan mereka berencana untuk melonggarkan pembatasan setelah memberlakukan penghentian pembelian sehari sebelumnya. "Pasar rentan terhadap penurunan karena sudah jauh melaju dibandingkan dengan rata-rata pergerakan, dan aktivitas Reddit ini adalah katalisator yang memicu aksi jual," kata Stovall.

Laporan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan harapan pemulihan ekonomi yang cepat di bawah Pemerintahan Biden, didukung oleh program stimulus fiskal dan moneter besar-besaran telah membantu indeks utama Wall Street diperdagangkan pada level rekor baru-baru ini.

Namun, kekhawatiran atas penilaian yang berlebihan, meningkatnya kasus virus corona dan varian baru virus telah membuat investor khawatir pada koreksi pasar dan peningkatan volatilitas dalam waktu dekat.

Baca Juga: IHSG telah menyentuh level bottom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×