Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Rabu (21/6). Ketua Federal Reserve Jerome Powell tetap teguh dalam membawa inflasi kembali ke target 2%, memicu kekhawatiran pengetatan moneter lebih lanjut.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 63,31 poin atau 0,19% pada pembukaan perdagangan ke 33.990,56. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 8,70 poin atau 0,20% pada 4.380,01 dan Nasdaq Composite turun 46,43 poin atau 0,34% menjadi 13.620,87 pada bel pembukaan.
"Tekanan inflasi terus berjalan tinggi dan proses menurunkan inflasi menjadi 2% masih panjang," kata Powell dalam sambutannya menjelang kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR.
Baca Juga: Wall Street Turun Pada Selasa (20/6) Setelah Reli, Kesaksian Powell Ditunggu Pasar
Pasar uang masih mengharapkan hanya satu kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juli oleh bank sentral AS untuk sisa tahun ini, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
Perusahaan Megacap berjuang untuk naik karena imbal hasil nota perbendaharaan 2 tahun, yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik sedikit setelah komentar Powell.
"Saya melihat suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama mungkin berlangsung lebih dari Juli," kata Robert Pavlik, senior portfolio manager Dakota Wealth Fairfield.
"Siapa pun yang mengandalkan penurunan suku bunga pada tahun 2023 akan memikirkan kembali dan menetapkan harga itu ke dalam model mereka. Saya tidak berpikir bahwa penurunan suku bunga akan terjadi pada tahun 2023 dan siapa pun yang berpikir itu salah arah."
Baca Juga: Fed's Powell, in Testimony, Says Inflation Fight has "Long Way to Go"
Pada sesi sebelumnya, indeks utama Wall Street turun karena investor membukukan keuntungan setelah reli pasar yang berkelanjutan di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Namun, S&P 500 telah naik 14,3% sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News