kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street dibuka melemah pada Selasa (17/11) terseret lonjakan kasus Covid-19 di AS


Selasa, 17 November 2020 / 21:56 WIB
Wall Street dibuka melemah pada Selasa (17/11) terseret lonjakan kasus Covid-19 di AS
ILUSTRASI. Wall Street melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street akhir reli panjang setelah dibuka koreksi pada perdagangan hari ini. Selasa (17/11), tiga indeks utama dibuka melemah saat bel pembukaan karena lebih banyak negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang melakukan langkah-langkah pengetatan guna menahan penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

Dow Jones Industrial Average dibuka melemah 150,29 poin atau 0,50% menjadi 29.800,15. Serupa, indeks S&P 500 dibuka koreksi 16,60 poin atau 0,46% ke 3.610,31 dan Nasdaq Composite indeks turun 10,78 poin atau 0,09% menjadi 11.913,35. 

Pelemahan ini menghentikan laju S&P 500 dan Dow Jones yang mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada sesi perdagangan sebelumnya. 

Pada Senin (16/11), Dow Jones ditutup di level tertinggi sepanjang masa setelah hasil ujicoba Moderna Inc keluar. 

Baca Juga: Kelebihan vaksin corona Moderna: Bisa disimpan pada suhu lemari es normal

Namun, sentimen bagi bursa saham AS kembali muram setelah New Jersey, California dan Iowa memberlakukan pembatasan baru ketika pandemi virus corona mencapai titik paling berbahaya di AS setelah musim dingin dimulai.

"Ada konflik di pasar antara arah jangka pendek perekonomian, yang bermasalah dengan tingkat Covid-19 yang sangat tinggi dan masa depan pasar, di mana vaksin dapat mengakhiri pembatasan," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Jersey.

Belum lagi, data penjualan ritel di Negeri Paman Sam bulan Oktober juga melesat dari perkiraan. 

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi bisa mendorong pencarian dana di pasar modal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×