kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street ciamik, indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor tertinggi lagi


Jumat, 16 April 2021 / 05:32 WIB
Wall Street ciamik, indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor tertinggi lagi
ILUSTRASI. Wall Street kembali menguat dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa dengan dua dari tiga indeks utama mencatatkan rekor terbaiknya pada perdagangan kali ini. Laju bursa saham Amerika Serikat (AS) ini dipicu penurunan yield US Treasury dan penjualan ritel bulan Maret yang kuat. 

Kamis (15/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 305,1 poin atau 0,9% ke level 34.035,99, indeks S&P 500 naik 45,76 poin atau 1,11% menjadi 4.170,42 dan indeks Nasdaq Composite melonjak 180,92 poin atau 1,31% ke posisi 14.038,76.

Pada perdagangan tersebut, indeks patokan saham blue chip akhirnya ditutup di atas 34.000 untuk pertama kalinya. Sedangkan S&P 500 mencetak penutupan tertinggi kedua pada minggu ini. 

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite ditutup di atas 14.000, untuk pertama kalinya sejak 16 Februari. Kini Nasdaq turun kurang dari 1% dari rekor terbaiknya yang dicetak pada 12 Februari silam.

Sektor teknologi informasi pada indeks S&P juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Tolok ukur dan indeks layanan komunikasi didukung oleh perusahaan teknologi besar, termasuk Apple Inc, Microsoft Corp dan Facebook Inc, yang naik antara 1,5% dan 1,9%.

"Meskipun valuasinya cukup tinggi, Anda memiliki banyak keyakinan bahwa raksasa teknologi besar akan terus mampu memberikan arus kas yang cukup untuk membenarkan penilaian tersebut," kata Tim Murray, Capital Market Stategist di T. Rowe Price Associates. 

Membantu kinerja bursa saham adalah fakta bahwa imbal hasil obligasi AS yang turun setelah melonjak pada akhir Maret lalu. Kini investor semakin menerima jaminan Federal Reserve bahwa bank sentral tetap akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun inflasi melonjak lebih tinggi.

Baca Juga: S&P 500 dan Dow Jones cetak rekor, dipicu laporan pendapatan dan data penjualan ritel

Yield US Treasury untuk tenor 10 tahun turun di bawah 1,6%, untuk pertama kalinya sejak 25 Maret.

Setelah Goldman Sachs Group Inc, JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co memulai musim laporan keuangan pada hari Rabu (14/4) dengan hasil besar, Bank of America dan Citigroup Inc juga memberikan pandangan optimistis tentang pemulihan ekonomi dalam laporan pendapatan mereka pada hari Kamis. Namun, saham kedua perbankan itu turun, masing-masing 2,9% dan 0,5%.

"Tidak seperti biasanya, ekspektasi pendapatan telah meningkat untuk kuartal tersebut dan apa yang cenderung menggerakkan pasar adalah ketika angkanya jauh lebih baik dari yang diharapkan," kata Randy Frederick, Vice President of Trading and Derivatives di Charles Schwab.

Sentimen positif lainnya bagi Wall Street datang dari lonjakan penjualan ritel AS pada Maret lalu. Masyarakat telah menerima bantuan pandemi tambahan dari pemerintah. Klaim pengangguran juga turun lebih dari yang diharapkan menjadi 576.000 pada pekan lalu ke level terendah satu tahun.

"Untuk ekuitas AS, ini yang terbaik karena imbal hasil obligasi turun, tetapi kami memiliki data ekonomi yang baik. Itulah yang ingin Anda lihat," kata Murray.

Perusahaan dompet uang kripto, Coinbase Global Inc, kembali melesat sebelum akhirnya ditutup melemah 1,7%, sehari setelah debut dengan profil tinggi di Nasdaq dan membuat nilai perusahaan melonjak lebih dari US$ 100 miliar.

Sementara itu, perusahaan aplikasi seluler dan game AppLovin Corp merosot 18,5% pada hari pertama perdagangannya, dinilai dengan penawaran umum perdana pada US$ 28,6 miliar.

Selanjutnya: Jenderal AS: Ada risiko rendah hingga menengah Rusia bakal serang Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×