Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali naik dan mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Jumat (17/1) dengan indeks utama mencatat kenaikan mingguan terkuat sejak Agustus.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 50,46 poin atau 0,17% ke 29.348,10, S&P 500 naik 12,81 poin atau 0,39% ke 3.329,62 dan Nasdaq Composite naik 31.18 poin atau 0,34% ke 9.388,94.
Kenaikan indeks utama Wall Street ditopang oleh menguatnya data perumahan Amerika Serikat (AS) dan tanda-tanda ketahanan ekonomi China yang meningkatkan harapan rebound pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga: Wall Street terus menoreh rekor baru, data ekonomi dan laporan keuangan penyokongnya
Sentimen pasar semakin cerah pekan ini setelah Amerika Serikat dan China menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu pada Rabu (15/1).
Data resmi menunjukkan pertumbuhan ekonomi China pada 2019 sebesar 6%, terlemah selama hampir 30 tahun.
Sementara itu, pembangunan perumahan di AS kembali melonjak ke level tertinggi selama 13 tahun pada Desember, menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalur di tengah rendahnya tingkat hipotek.
"Poin data makro baik di AS maupun di luar negeri relatif positif," ujar Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham Wedbush Securities seperti dikutip Reuters.
"Hal ini meningkatkan optimisme tidak hanya pda pendapatan emiten tetapi juga panduan yang jauh lebih penting pada saat ini untuk kuartal I-2020 dan tahun fiskal 2020."
Analis memperkirakan pendapatan emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 turun 0,8% pada kuartal V-2019, tetapi akan naik 5,8% pada kuartal I-2020 menurut data Refinitiv IBES.
Banyak investor berharap perusahaan menjadi lebih optimistis tentang masa depan setelah gencatan senjata perang dagang AS-China.
Baca Juga: Wall Street dibuka bersorak, terus mengukir rekor di tengah musim laporan keuangan
"Kami pikir hal terpenting di musim pendapatan ini adalah pendapatan CEO tentang pandangan mereka," kata Scott Ladner, kepala investasi Horizon Investments.
"Itu selalu penting, tetapi kami berpikir bahwa karena beberapa ketidakpastian global telah diselesaikan, tidak mungkin kita akan melihat hal-hal itu dalam hitungan."
Produsen ladang minyak Schlumberger NV melaporkan laba kuartalan yang sedikit lebih baik dari perkiraan, tetapi sahamnya turun 1,1%.
Saham induk usaha Google, Alphabet Inc naik 2% setelah menjadi perusahaan AS keempat yang melampaui nilai pasar US$ 1 triliun pada Kamis (16/1)
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 7,3 miliar saham, dengan rata-rata 7 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News