kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Wall Street bervariasi, investor mencari peluang setelah pasar jeblok pada September


Jumat, 01 Oktober 2021 / 21:24 WIB
Wall Street bervariasi, investor mencari peluang setelah pasar jeblok pada September
ILUSTRASI. Wall Street bergerak mixed pada awal perdagangan bulan Oktober.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed pada awal perdagangan bulan Oktober. Jumat (1/10) pukul 21.10 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,49% ke 34.007. 

Indeks S&P 500 melemah tipis 0,04% ke 4.304. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,41% ke 14.391.

Penurunan indeks utama Wall Street pada bulan September menyebabkan investor kembali melirik saham-saham yang sudah turun harga. 

Harga saham Merck & Co Inc naik 8,3% dalam perdagangan prapasar. Kenaikan harga produsen obat ini menandai kemajuan dalam pengembangan obat Covid-19 oral. Dalam sebuah penelitian, obat oral eksperimental Merck untuk Covid-19, molnupiravir, mengurangi sekitar 50% kemungkinan rawat inap atau kematian bagi pasien yang berisiko penyakit parah.

Pembuat vaksin Covid Moderna Inc dan Pfizer Inc masing-masing turun 4,4% dan 1,3%, setelah berita tersebut.

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,92%, sentimen negatif eksternal masih membayangi

Wall Street berakhir melemah tajam pada hari Kamis. S&P 500 membukukan bulan terburuk sejak dimulainya krisis kesehatan global. September dan kuartal ketiga menjadi periode yang penuh gejolak akibat kekhawatiran atas Covid-19, ketakutan inflasi, dan perselisihan anggaran di Washington.

"Ada beberapa alternatif bagi investor karena mereka agak pesimistis di pasar obligasi dan uang tunai masih (menghasilkan) pengembalian yang sangat rendah," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, kantor investasi keluarga di New Vernon, New Jersey kepada Reuters. Meckler menambahkan bahwa investor masih mencari tempat untuk memasuki pasar di harga yang lebih rendah sehingga masih ada peluang rally.

Data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Agustus. Sementara indeks pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan untuk Federal Reserve, mempertahankan tren kenaikannya sepanjang bulan.

Baca Juga: Yuk, kenalan dengan analisis kuantitatif saham untuk investor pemula

Harga saham perusahaan minyak termasuk Exxon Mobil dan Chevron Corp naik sekitar 0,5% pada prapasar. Sedangkan harga saham bank-bank besar Morgan Stanley, JPMorgan Chase & Co, Citigroup, Bank of America dan Goldman Sachs Group juga naik.

Sementara itu, Kongres AS yang dikendalikan Demokrat pada hari Jumat sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang agenda besar Presiden Joe Biden. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi bersumpah untuk mengadakan pemungutan suara pada RUU infrastruktur senilai US$ 1 triliun.

Biden menandatangani langkah untuk terus mendanai pemerintah hingga 3 Desember. Demokrat dan Republik di Kongres masih terus belum mencapai titik temu untuk menaikkan plafon utang melampaui US$ 28,4 triliun untuk mencegah default kredit AS.

Semua mata sekarang tertuju pada data aktivitas pabrik untuk melihat tanda-tanda kesehatan ekonomi dan petunjuk waktu Federal Reserve untuk mengurangi pembelian asetnya dan menaikkan suku bunga utama.

Baca Juga: Ini dia investor yang beli 25% saham Victoria Care Indonesia (VICI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×