kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Berseri, Nasdaq Melonjak Ditopang Kenaikan Saham Nvidia


Kamis, 25 Mei 2023 / 21:26 WIB
Wall Street Berseri, Nasdaq Melonjak Ditopang Kenaikan Saham Nvidia
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street menguat pada awal perdagangan Kamis (25/5). REUTERS/Andrew Kelly


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street menguat pada awal perdagangan Kamis (25/5). Indeks Nasdaq melonjak didukung oleh kenaikan saham Nvidia di tengah perkiraan pendapatan yang optimistis. Kemajuan pembicaraan plafon utang AS juga turut mendorong sentimen di pasar saham.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan Kamis (25/5), indeks Dow Jones Industrial Averaga naik 54,34 poin atau 0,17% ke 32.854,26, S&P 500 naik 40,47 poin atau 0,98% ke 4.155,71 dan Nasdaq Composite melonjak 222,28 poin atau 1,78% ke level 12.706,44.

Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal saat ini naik 50% dibanding perkiraan Wall Street. Perusahaan produsen chip itu juga mengatakan akan meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan chip kecerdasan buatan (AI) yang melonjak, untuk mendukung ChatGPT dan layanan serupa.

Baca Juga: Wall Street Memerah: Dow Turun 4 Hari Beruntun Dipicu Kekhawatiran AS Bangkrut

Pada perdagangan premarket, saham Nvidia Corp melaonjak 29,8%.

Saham pemain AI kelas berat seperti Microsoft Corp dan Alphabet Inc masing-masing naik sekitar 3% setelah perkiraan pendapatan Nvidia.

"Kata bulan ini adalah AI," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York.

"Investor hanya mencari area pertumbuhan apa pun dan saat ini yang terjadi adalah semikonduktor."

Saham perusahaan chip lainnya termasuk Advanced Micro Devices Inc, Micron Technology Inc dan Broadcom Inc juga naik antara 2% dan 9%.

Saham Intel Corp, yang memiliki sedikit paparan AI, turun 2,9%.

Indeks utama Wall Street telah turun tajam dalam dua sesi terakhir dan mencatat minggu terburuk mereka dalam lebih dari dua bulan karena investor menunggu kejelasan apakah anggota parlemen akan mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang negara US$ 31,4 triliun atau berisiko gagal bayar.

Gedung Putih dan anggota Kongres dari Partai Republik akan melanjutkan negosiasi di kemudian hari, setelah kedua belah pihak mengklaim telah melakukan pembicaraan produktif pada hari Rabu untuk mencoba mencapai kesepakatan karena batas waktu 1 Juni semakin dekat.

Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan pada hari Kamis para negosiator telah membuat sejumlah kemajuan.

Baca Juga: Wall Street: Dow Jatuh 200 Poin karena Drama Plafon Utang AS Berlanjut, Rabu (24/5)

Sementara itu, imbal hasil tagihan Treasury AS yang jatuh tempo pada awal Juni naik di atas 7%, sementara imbal hasil dua tahun mencapai tertinggi sejak Maret setelah lembaga pemeringkat Fitch dan DBRS Morningstar menempatkan Amerika Serikat dalam pengawasan kredit untuk kemungkinan penurunan peringkat.

"Sangat tepat bagi lembaga pemeringkat utang untuk menempatkan peringkat kredit AS pada pengawasan negatif, pada dasarnya mengatakan jika Anda tidak dapat menjaga rumah keuangan Anda, maka Anda mungkin tidak boleh diberi peringkat kredit tertinggi," tambah Stovall.

Sementara itu, data menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh karena jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran hanya naik moderat minggu lalu, sementara laporan Departemen Perdagangan mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×