Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis di awal perdagangan hari ini. Selasa (12/1) pukul 21.55 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,12% ke 30.970.
Indeks S&P 500 menguat tipis 0,03% ke 3.800. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,08% ke 13.047.
Investor menunggu kinerja emiten yang mulai dirilis pekan ini untuk melihat sinyal kesehatan perusahaan Amerika dan ekonomi makro. Investor juga menunggu rincian tentang paket stimulus ekonomi resmi berikutnya.
Sementara itu, kondisi politik Amerika Serikat (AS) masih panas. Demokrat akan memberi Trump satu kesempatan terakhir pada hari Selasa ini untuk meninggalkan kantor beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Januari nanti, atau menghadapi pemakzulan kedua yang belum pernah terjadi sebelumnya atas penyerbuan para pendukungnya di Capitol AS pada 6 Januari.
Baca Juga: Dolar AS masih perkasa, rupiah berpotensi kembali melemah besok, Rabu (13/1)
"Bahkan jika (stimulus tambahan) ditunda, itu akan menjadi hitungan hari, mungkin minggu, bukan bulan. Pertanyaannya adalah bentuk stimulusnya," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GlobAlt di Atlanta kepada Reuters.
Kinerja kuartal keempat akan menjadi pusat perhatian mulai hari Jumat, dengan hasil dari JPMorgan, Citigroup dan bank besar lainnya mengawali musim pelaporan. "Musim pendapatan di depan kita memfokuskan kembali pasar pada fundamental," imbuh Buchanan.
Laba perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 9,8% secara tahunan pada kuartal terakhir tahun 2020, menurut data IBES dari Refinitiv. Tapi, kinerja emiten ini diperkirakan akan pulih pada 2021, dengan proyeksi kenaikan 16,4% pada kuartal pertama.
Baca Juga: IHSG naik empat hari berturut-turut, net buy asing Rp 770 miliar pada Selasa (12/1)
Harga saham Morgan Stanley, JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Bank of America, Citigroup dan Wells Fargo naik antara 1% dan 1,9% dalam perdagangan pra-pasar didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Harapan adanya dorongan besar untuk pengeluaran publik dan peluncuran vaksin yang cepat di bawah Kongres AS yang dipimpin Demokrat telah mendorong Wall Street ke rekor tertinggi. Saham sektor keuangan, industri, dan energi yang terkait dengan pertumbuhan memimpin kenaikan pasar.
Namun, investor menimbang seberapa jauh reli saham-saham sektor tersebut bisa bertahan. Pasalnya, saham-saham tersebut jauh tertinggal di belakang sektor teknologi dan saham-saham yang diuntungkan work from home.
Baca Juga: Melemah 1,69% dalam 4 hari, rupiah berakhir di Rp 14.130 per dolar AS, Selasa (12/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News