CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dolar AS masih perkasa, rupiah berpotensi kembali melemah besok, Rabu (13/1)


Selasa, 12 Januari 2021 / 17:46 WIB
Dolar AS masih perkasa, rupiah berpotensi kembali melemah besok, Rabu (13/1)
ILUSTRASI. Rupiah melemah tipis 0,04% ke Rp 14.130 per dolar AS pada Selasa (12/1).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (12/1), rupiah kembali melanjutkan tren negatif. Rupiah di pasar spot ditutup melemah ke level Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, rupiah melemah tipis 0,04% dibandingkan penutupan sebelumnya yang masih di Rp 14.125 per dolar AS.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat juga mengalami pelemahan. Mata uang Garuda ini ditutup turun 0,54% ke Rp 14.231 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memperkirakan, tren pelemahan rupiah kemungkinan besar akan berlanjut kembali besok, Rabu (13/1). Menurut dia, penguatan dolar AS masih akan jadi sentimen yang menekan pergerakan rupiah pada perdagangan besok.

“Kenaikan dolar AS tidak terlepas dari imbal hasil obligasi dolar AS yang masih dalam tren kenaikan. Di satu sisi, kekhawatiran penyebaran virus corona dan ketidakpastian politik di AS juga masih jadi sentimen yang menguntungkan dolar AS. Dus rupiah masih akan cenderung tertekan,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (12/1).

Baca Juga: Melemah 1,69% dalam 4 hari, rupiah berakhir di Rp 14.130 per dolar AS, Selasa (12/1)

Sementara ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail juga meyakini rupiah kembali akan melemah pada esok hari. Menurut dia, kabar yang melaporkan defisit APBN AS hingga US$ 2,3 triliun telah membuat kebutuhan akan dolar AS terus naik. Sementara The Fed pun tak mungkin membiayai hal tersebut secara keseluruhan sehingga dari sisi ketersediaan dolar AS pun berkurang.

“Tren ini kemungkinan masih akan bertahan selama belum ada sentimen positif dari dalam negeri. Adapun, potensi katalis positif untuk rupiah masih harus menunggu rilis terkait neraca perdagangan yang masih pada akhir pekan nanti,” tambah Ahmad.

Dengan kondisi tersebut, Ahmad meyakini rupiah akan kembali melemah besok dan bergerak pada rentang Rp 14.250 per dolar AS-Rp 14.270 per dolar AS. Sementara hitungan Sutopo, rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG naik empat hari berturut-turut, net buy asing Rp 770 miliar pada Selasa (12/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×