Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street bergerak bervariasi di awal perdagangan pekan ini. Senin (4/4) pukul 8.45 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,50% ke 34.692. Nasdaq Composite menguat 0,50% ke 14.247. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,03% ke 4.536.
Lonjakan saham Twitter dan perusahaan China yang terdaftar di AS mengimbangi kekhawatiran lebih banyak sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Situs micro-blogging Twitter Inc melonjak 20,4% dalam perdagangan premarket setelah Chief Executive Officer Tesla Inc Elon Musk melaporkan kepemilikan 9,2% saham di perusahaan tersebut.
Harga saham Tesla naik 0,7% untuk memimpin kenaikan di antara perusahaan megacap setelah pembuat kendaraan listrik melaporkan rekor pengiriman untuk kuartal pertama. Sementara itu, harga saham Bilibili Inc dan Didi Global Inc masing-masing melonjak 9,1% dan 7,4%, setelah China mengusulkan revisi aturan kerahasiaan yang melibatkan pencatatan di luar negeri.
Baca Juga: Indeks IDX BUMN 20 Naik 11,16%, Berikut Sentimen Pendorongnya
Namun, para investor masih mencermati perkembangan konflik Ukraina dan sinyal dari Federal Reserve mengenai rencana pengetatan kebijakan moneternya.
Bagian dari kurva imbal hasil Treasury AS yang diawasi ketat, yakni imbal hasil US Treasury 2 dan 10 tahun tetap terbalik. Laporan pekerjaan yang kuat untuk Maret pekan lalu mendukung pandangan bahwa The Fed akan secara agresif menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi yang melonjak. Kurva imbal hasil terbalik secara luas dilihat sebagai sinyal resesi ekonomi yang akan datang.
"Meskipun (pembalikannya) adalah berita buruk dalam arti bahwa ini adalah indikator resesi yang sangat akurat, kabar baiknya adalah secara historis ini adalah sinyal beli versus sinyal jual dalam jangka pendek," kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital di New York kepada Reuters.
Jerman mengatakan Barat akan setuju untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang menyusul kematian warga sipil di dekat Kyiv.
Baca Juga: IHSG Mencapai Rekor Baru 7.116 Pada Senin (4/4) Diiringi Net Buy Asing
Setelah tergerus dalam sejak awal tahun, Nasdaq telah hampir mengurangi separuh kerugiannya dalam beberapa minggu terakhir. Penguatan Nasdaq ditopang oleh kenaikan harga saham emiten pertumbuhan besar dan data ekonomi yang kuat. Nasdaq sekarang turun 11,2% dari penutupan tertinggi sepanjang masa di bulan November.
Laporan Departemen Perdagangan AS yang akan dirilis hari Senin diharapkan menunjukkan bahwa pesanan pabrik turun 0,5% pada Februari, setelah naik 1,4% pada Januari.
Harga saham JPMorgan Chase & Co tergelincir 0,5% setelah CEO Jamie Dimon memperingatkan bahwa JPMorgan bisa kehilangan sekitar US$ 1 miliar pada eksposur Rusia. Harga saham Starbucks Corp turun 3,3% setelah mantan CEO Howard Schultz mengumumkan penangguhan program pembelian kembali saham perusahaan, saat ia kembali minggu ini untuk memimpin perusahaan kopi global untuk ketiga kalinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News