kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Anjlok, S&P 500 Turun ke Bawah 4.000 Didorong Aksi Jual Saham Teknologi


Selasa, 10 Mei 2022 / 05:40 WIB
Wall Street Anjlok, S&P 500 Turun ke Bawah 4.000 Didorong Aksi Jual Saham Teknologi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Senin (9/5), dengan indeks S&P 500 turun ke bawah level 4.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 2021. Sementara itu, Nasdaq turun lebih dari 4% dipicu aksi jual yang dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan karena investor semakin khawatir akan kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 653,67 poin atau 1,99% ke 32.245,70, S&P 500 turun 132,10 poin atau 3,20% ke 3.991,24 dan Nasdaq Composite turun 521,41 poin atau 4,29% ke 11.623,25.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 15,29 miliar saham dengan rata-rata 12,34 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Nasdaq ditutup pada level terendah sejak November 2020. Saham Apple turun 3,3% dan merupakan bobot terbesar di Nasdaq dan S&P 500. Sementara itu, saham Microsoft Corp turun 3,7% dan saham Tesla Inc anjlok 9,1%.

Investor khawatir tentang seberapa agresif Federal Reserve perlu menjinakkan inflasi. Bank sentral AS pekan lalu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Yield US Treasury bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2018 di awal sesi.

Baca Juga: Wall Street Tumbang, Saham Teknologi Makin Tertekan

"Pasar sedang mencerna awal kembalinya lingkungan kebijakan moneter yang lebih normal," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco di New York seperti dikutip Reuters.

"Bergerak lebih agresif (pada tingkat) meningkatkan momok resesi, terutama dengan semua komplikasi ini - inflasi tinggi, invasi Rusia ke Ukraina, gangguan rantai pasokan terkait Covid," katanya.

Investor juga khawatir tentang perlambatan ekonomi di China menyusul meningkatnya kasus virus corona baru-baru ini. 

Saham-saham sektor teknologi dan pertumbuhan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul dalam aksi jual baru-baru ini, yang penilaiannya lebih tergantung pada arus kas masa depan.

Saham Twitter Inc turun lebih dari 3% karena Hindenburg Research mengambil posisi short pada saham perusahaan media sosial, dengan mengatakan kesepakatan perusahaan senilai $44 miliar untuk menjual dirinya ke Elon Musk memiliki risiko signifikan untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×