kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Anjlok Setelah Laporan Keuangan Perusahaan yang Mengecewakan


Rabu, 25 Januari 2023 / 23:51 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Laporan Keuangan Perusahaan yang Mengecewakan
ILUSTRASI. Wall Street Anjlok Setelah Laporan Keuangan Perusahaan yang Mengecewakan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun pada hari Rabu (25/1), dengan Nasdaq turun 2% karena prospek Microsoft membebani saham teknologi. Sementara laporan kuartalan yang suram dari Boeing menambah kekhawatiran resesi.

Melansir Reuters, pada pukul 10:07 waktu setempat indeks Dow turun 227,63 poin, atau 0,67%, ke 33.506,33. Indeks S&P 500 terkoreksi 46,92 poin, atau 1,17%, ke 3.970,03, dan indeks Nasdaq Composite melemah  220,49 poin, atau 1,95%, ke level 11.113,79.

Saham Microsoft tercatat turun 3,9% setelah memperingatkan bahwa pertumbuhan bisnis cloud yang menguntungkan dapat terhenti. Indeks teknologi S&P 500 melemah 2,1% dan memimpin penurunan di antara 11 indeks sektor utama.

Baca Juga: Asing Net Sell Rp 220 Miliar Saat IHSG Turun, Cek Saham-Saham yang Banyak Dilepas

Sementara itu, saham Amazon.com Inc, Salesforce Inc dan ServiceNow Inc yang memiliki bisnis cloud yang substansial, turun antara 2,5% dan 4,5%.

Kemudian growth stocks seperti  Apple Inc, Alphabet Inc dan Tesla Inc juga sahamnya turun antara 1,5% dan 3,0%.

Saham-saham ini telah menikmati kenaikan apda awal Januari 2023 lalu setelah mengalami koreksi pada tahun lalu. Kini investor fokus pada laporan pendapatan emiten untuk meilai dampak kenaikan suku bungan The Fed dan mengukur apakah antusiasme baru untuk saham ini akan dipertahankan.

"Lingkungan mungkin terlihat menarik karena beberapa perusahaan cloud ini, seperti Salesforce, turun drastis, tetapi orang masih skeptis karena kita sedang menuju berita ekonomi yang lebih lemah," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth.

"Kami masih memiliki inflasi, kami masih memiliki Fed yang menaikkan suku bunga, kami melihat perusahaan merumahkan ribuan orang ... Kami belum sepenuhnya melewati siklus itu," tambahnya.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,45% ke 6.829, Asing Banyak Menadah Saham-Saham ini pada Rabu (25/1)

Mayoritas trader memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi dalam pertemuannya minggu depan.

Mereka sekarang melihat kurs terminal memuncak pada 4,91% pada bulan Juni, bahkan ketika pembuat kebijakan Fed telah berulang kali mendukung pengambilan suku bunga di atas level 5%.

Data akhir minggu ini kemungkinan akan menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Desember turun 0,1% dari kenaikan 0,1% di bulan sebelumnya. Angka kemajuan PDB kuartal keempat juga ditunggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×